Langkah Pemerintah Stabilkan Harga Pangan Selama Ramadan Banjir Dukungan

LPresiden RI Prabowo Subianto yang memerintahkan para menterinya di bidang pangan untuk memantau dan memastikan tidak terjadi lonjakan harga pangan di awal bulan Ramadan 1446 Hijriah mendapat dukungan.

oleh Septian Deny Diperbarui 03 Mar 2025, 13:00 WIB
Diterbitkan 03 Mar 2025, 13:00 WIB
Inflasi
Pedagang melayani pembeli di pasar, Jakarta, Jumat (6/10). Dari data BPS inflasi pada September 2017 sebesar 0,13 persen. Angka tersebut mengalami kenaikan signifikan karena sebelumnya di Agustus 2017 deflasi 0,07 persen. (Liputan6.com/Angga Yuniar)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Anggota Komisi IV DPR RI Ajbar Abdul Kadir mendukung penuh langkah Presiden RI Prabowo Subianto yang memerintahkan para menterinya di bidang pangan untuk memantau dan memastikan tidak terjadi lonjakan harga pangan di awal bulan Ramadan 1446 Hijriah.

Menurut Ajbar, langkah tersebut perlu didukung lantaran selama ini terkesan ada pembiaran sehingga para tengkulak dan spekulan memanfaatkan momentum bulan suci Ramadhan untuk memainkan harga bahan pangan.

“Harus di-support upaya pemerintah yang selama ini seolah ada pembiaran para tengkulak dan spekulan memanfaatkan momentum,” kata Ajbar  dikutip Senin (3/3/2025).

Ajbar tak menampik, permainan harga bahan pangan dari para tengkulak dan spekulan telah merugikan rakyat kecil.

Rakyat kecil, tegas Ajbar, terpaksa harus membeli bahan-bahan pangan dengan harga tak wajar akibat kelangkaan dari permainan tengkulak dan spekulan.

“Korban adalah rakyat kecil,” ungkap Ajbar.

Atas dasar itu, Ajbar berharap, adanya tindak tegas dari aparat penegak hukum kepada para tengkulak dan sepekulan yang kedapatan menimbun bahan pangan selama bulan suci Ramadhan ini.

“Harus ada tindakan tegas untuk memberikan efek jera,” ungkap Politikus Partai Amanat Nasional (PAN) ini.

Ajbar mengingatkan, pentingnya masyarakat dapat menjalankan ibadah puasa dengan lebih nyaman dan penuh ketenangan.

Dengan stabil harga dan terkendali stok bahan pangan akan membuat masyarakat Indonesia dapat menjalankan ibadah dengan khusyuk.

“Ramadhan ini harus menjadi bulan yang penuh berkah bagi semua. Tentu dengan stabilnya harga dan terkendali stok pangan yang cukup,” pungkasnya.

Harga Pangan Hari Ini 3 Maret 2025: Telur Ayam Sentuh Rp 25.900 per Kg

Inflasi
Pedagang menata telur di pasar, Jakarta, Jumat (6/10). Dari data BPS inflasi pada September 2017 sebesar 0,13 persen. Angka tersebut mengalami kenaikan signifikan karena sebelumnya di Agustus 2017 deflasi 0,07 persen. (Liputan6.com/Angga Yuniar)... Selengkapnya

Sejumlah komoditas pangan seperti telur ayam ras sentuh level harga Rp 25.900 per kilogram (kg) dan bawang merah di harga Rp 36.000 per kg pada Senin pagi, 3 Maret 2025.

Hal itu ditunjukkan dalam Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Nasional yang dikelola Bank Indonesia seperti dikutip dari Antara, Senin (3/3/2025).

Berdasarkan data dari PIHPS dikutip di Jakarta pukul 09.40 WIB, tercatat harga pangan di tingkat pedagang eceran secara nasional yaitu bawang putih di harga Rp 42.900 per kg.

Kemudian beras kualitas bawah I di harga Rp 12.200 per kg, beras kualitas bawah II Rp 12.350 per kg, beras kualitas medium I Rp 13.650 per kg, demikian juga beras kualitas medium II di harga Rp 13.550 per kg.

Selanjutnya beras kualitas super I di harga Rp 14.800 per kg, dan beras kualitas super II Rp 14.650 per kg. Lalu PIHPS mencatat harga cabai merah besar sentuh Rp 38.400 per kg, cabai merah keriting Rp 42.000 per kg, cabai rawit hijau Rp 32.250 per kg dan cabai rawit merah Rp 74.000 per kg.

Lalu daging ayam ras di harga Rp26.800 per kg, daging sapi kualitas I Rp125.000 per kg, daging sapi kualitas II di harga Rp125.000 per kg.

Harga komoditas berikutnya yakni gula pasir kualitas premium tercatat Rp17.150 per kg; gula pasir lokal Rp18.200 per kg.

Sementara itu, minyak goreng curah di harga Rp17.150 per liter, minyak goreng kemasan bermerek I di harga Rp20.900 per liter, serta minyak goreng kemasan bermerek II di harga Rp19.750 per liter.

 

Tahan Harga Pangan, Mentan Gelar Operasi Pasar Jelang Ramadan 2025

20161003-Pasar Tebet-Jakarta- Angga Yuniar
BPS merilis dari kelompok pengeluaran, bagan makanan mengalami deflasi sebesar 0,07% dengan andil dalam inflasi September 2016 sebesar -0,01%, Jakarta, Senin (3/10). Harga beras dan telur ayam terkoreksi turun. (Liputan6.com/Angga Yuniar)... Selengkapnya

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mulai mengantisipasi kenaikan harga pangan menjelamg periode bulan puasa ramadan. Pemerintah berencana menggelar operasi pasar besar-besaran.

Andi Amran Sulaiman mengantongi data adanya kenaikan harga pangan, seperti minyak goreng kemasan sederhana merek Minyakita hingga gula pasir. Persiapan stabilisasi harga pun mulai dibahas bersama sejumlah kementerian dan lembaga terkait.

"Hari ini kita rapat untuk persiapan harga bahan pokok di bulan suci ramadan. Kita harapkan harganya stabil, bila perlu harganya lebih rendah daripada tahun sebelumnya," ungkap Mentan Amran di Kantor Kementerian Pertanian, Jakarta, Senin (17/2/2025).

Dia menegaskan akan menggelar operasi pasar untuk menekan kenaikan harga di pasaran. Terutama, bagi beberapa jenis pangan seperti daging, gula pasir, dan minyak goreng.

"Kita akan melakukan operasi pasar besar-besaran. Khususnya daging, gula pasir, minyak goreng, dan seterusnya," tegas Amran yang juga menjabat Menteri Koordinator Bidang Pangan Ad Interim ini.

 

Ramadan dan Lebaran 2025

Inflasi
Pembeli membeli sayuran di pasar, Jakarta, Jumat (6/10). Dari data BPS inflasi pada September 2017 sebesar 0,13 persen. Angka tersebut mengalami kenaikan signifikan karena sebelumnya di Agustus 2017 deflasi 0,07 persen. (Liputan6.com/Angga Yuniar)... Selengkapnya

Dia memastikan seluruh stok pangan di Indonesia cukup menghadapi ramadan dan lebaran 2025 mendatang. Kendati begitu, finalisasi kesiapan sektor pangan terhadap ramadan akan diputuskan pada 19 Februari 2025 mendatang.

Beberapa komoditas yang dipastikan aman yakni beras, daging, hingga bawang. Dia juga akan mempersiapkan seluruh komoditas pangan lainnya.

"Beras, beras aman. Nah itu yang paling penting beras, karena ini kontribusinya terhadap inflasi biasanya tinggi," ujarnya.

"Daging insyaallah kita amankan, stok aman, daging, bawang aman, stoknya aman. Intinya stok kita siapkan sekarang, kita sudah pantau, kita sudah rapat koordinasi tadi, stok aman. Jumlahnya cukup, lebih dari cukup," imbuh Amran Sulaiman.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya