Liputan6.com, Cirebon Malam atau lilin menjadi salah satu komponen utama dalam membuat batik yang menjadi warisan budaya Indonesia. Malam atau lilin batik dilukis diatas kain dengan media canting.
Namun belum banyak orang tahu darimana asal usul pembuatan malam atau lilin batik. Diketahui, salah satu bahan pembuatan malam adalah dari kelapa sawit.
Kepala Divisi UKMK Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) Helmi Muhansyah mengatakan, hingga saat ini, Indonesia merupakan produsen terbesar kelapa sawit di dunia.Â
Advertisement
"Sekitar 45,4 ton pertahun diproduksi oleh indonesia, sehingga bisa memenuhi 59 persen produksi minyak di dunia," ujarnya, Minggu (5/6/2024).
Ia mengatakan, banyak produk turunan yang dihasilkan dari kelapa sawit. Salah satunya ialah malam atau lilin dalam produksi batik.Â
Helmi menjelaskan, bahwa Sejak 2018 lalu sudah mensosialisasikan penggunakan produk turunan dari kelapa sawit tersebut.Â
"Namun baru sekedar sosialisasi saja kepada para pengusaha batik, namun belum ada tindak lanjut," ujar Helmi.
Ia mengatakan, sosialisasi diselenggarakan BPDPKS kepada 90 peserta pengerajin batik di Cirebon. Bertujuan untuk mendukung dan mengembangkan industri batik khususnya di Cirebon.
Sosialisasi
Rangkaian sosialisasi dan inkubasi malam sawit ini berlangsung selama dua hari. Pada hari pertama, ialah workshop pengenalan dan pengaplikasian malam sawit untuk membatik.
"Harapannya agar para pengerajin batik cirebon bisa menggunakan malam kelapa sawit untuk membatik,'' ujar Helmi.
Helmi juga menjelaskan bahwa dalam workshop ini, para pengerajin diajarkan untuk membuat sendiri malam dari kelapa sawit. Proses produksi tersebut akan dijelaskan oleh Ihsan sebagai pionir malam batik dari Smart Batik Indonesia.
"Dari bahan dasar Stearin Kelapa Sawit (bahan padat) akan diproses sehingga menjadi malam yang siap digunakan untuk membatik," paparnya.
Pada hari kedua sosialisasi diisi dengan lomba membatik yang diikuti oleh pelajar dari Cirebon. Hal ini bertujuan sebagai wadah regenerasi pengerajin batik kususnya di Cirebon.Â
"Kami berharap sosialisasi ini mampu mendukung industri batik nasional terutama batik sawit," pungkas Helmi.
Owner CV Smart Batik Indonesia Miftahudin Nur Ihsan mengaku produk turunan kelapa sawit menjadi malam tersebut baru disosialisasikan pada tahun 2023.Â
Namun demikian, ia mengaku sebagai pionir yang menggunakan produk turunan kelapa sawit menjadi malam atau lilin batik.
Ia pun mengaku sudah digandeng BPDPKS untuk mengenalkan malam kelapa sawit kepada pengerajin batik di Cirebon.
"Ini bisa jadi alternatif agar batik Indonesia terus dan semakin dilestarikan," ujarnya.
Advertisement