Liputan6.com, Minahasa - Sebanyak 11 pasang warga Pulau Ruang, Kecamatan Tagulandang, Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulut mengikuti nikah massal di Gereja Mapalus Balai Penjamin Mutu Pendidikan (BPMP) Sulut, Pineleng, Kabupaten Minahasa pada Selasa (21/5/2024).
BPMP Sulut merupakan salah satu dari sejumlah lokasi pengungsian bagi warga Kecamatan Tagulandang, terdampak erupsi Gunung Ruang. Di lokasi itu, terdapat 145 jiwa yang semuanya berasal dari 2 desa di Kaki Gunung Ruang atau yang berada di Pulau Ruang.
Proses pernikahan 11 pasangan itu turut dihadiri Wagub Sulut Steven Kandouw. Pendeta Yenny Samsombo STeol memimpin upacara pemberkatan dan peneguhan nikah tersebut. Wagub Sulut memberikan Alkitab kepada masing-masing pasangan.
Advertisement
Pemprov Sulut juga memfasilitasi dokumen kependudukan berupa Akta Nikah, Kartu Keluarga (KK) dan KTP dan diserahkan Steven Kandouw.
Dalam sambutannya Wagub mengatakan kawin massal boleh terlaksana dalam rencana Tuhan.
"Banyak selamat, Tuhan memberkati," ujarnya.
Steven Kandouw mengatakan, kegiatan itu terlaksana karena sinergitas Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi Sulut dan Pemkab Sitaro.
Para keluarga yang baru terbentuk ini merasa bahagia bisa diteguhkan dan sah sebagai suami istri. Terlebih kawin massal ini dihadiri langsung Wakil Gubernur Sulut.
"Perasaannya sangat bahagia dan kami berterima kasih atas pelaksanaan pemberkatan ini,” ungkap pasangan keluarga Takarendehang-Malendes.
Sebelumnya, untuk menjaga kesehatan mental warga pengungsi Gunung Ruang yang berada di Posko BPMP Sulut itu, pihak Kodim 1309/Manado menggelar trauma healing.
Khusus untuk menghibur anak-anak, Dandim 1309/Manado Kolonel Inf Himawan Teddy Laksono membawa sejumlah badut jalanan. Hal ini mendapat respon poisitif dari warga pengungsi.
Aparat Desa Pumpente Ednison Tahulending mengungkapkan kegembiraannya dengan kunjungan tim dari Kodim 1309/Manado bersama sejumlah badut jalanan. Apalagi menurutnya, selama ini belum pernah ada kegiatan untuk menghibur anak-anak.
“Kami merasa senang dalam kunjungan seperti ini. Itu akan membuat penghiburan pada kami sebagai masyarakat yang ada di pengungsian di Pineleg saat ini,” tutur Ednison Tahulending kepada Liputan6.com.
Baca Juga