26 Mei Hari Rambut Merah Sedunia, Begini Asal-usulnya

Orang dengan rambut merah juga sering kali memiliki toleransi terhadap rasa sakit yang lebih tinggi dan memproduksi vitamin D lebih efisien

oleh Panji Prayitno diperbarui 26 Mei 2024, 17:06 WIB
Diterbitkan 26 Mei 2024, 16:40 WIB
26 Mei Hari Rambut Merah Sedunia, Begini Asal Usulnya
Millie Bobby Brown menghadiri pemutaran perdana film Enola Holmes 2 di The Paris Theatre, New York, Amerika Serikat, 27 Oktober 2022. Untuk riasan, Brown terlihat bercahaya dengan lipstik merah muda cerah sentuhan klasik, sementara rambut pirang bintang Stranger Things itu disisir ke belakang dan disapu menjadi sanggul yang tebal. (Photo by Evan Agostini/Invision/AP)

Liputan6.com, Jakarta - Setiap tahun, pada tanggal 26 Mei kita merayakan sesuatu yang unik dan spesial Hari Rambut Merah Sedunia. Hari ini didedikasikan untuk merayakan keindahan dan keunikan rambut merah yang hanya dimiliki oleh sekitar 2 persen populasi dunia.

Rambut merah, dengan warnanya yang mencolok dan sering kali disertai dengan kulit pucat dan bintik-bintik, telah menjadi simbol kecantikan yang unik dan sering kali menarik perhatian. Perayaan hari rambut merah sedunia ini bukan hanya tentang warna rambut, tetapi juga tentang merayakan perbedaan dan keanekaragaman yang membuat dunia ini lebih kaya.

Rambut merah disebabkan oleh mutasi gen MC1R, yang mengakibatkan produksi eumelanin yang rendah dan feomelanin yang tinggi. Mutasi ini tidak hanya mempengaruhi warna rambut tetapi juga seringkali dikaitkan dengan beberapa karakteristik lain, seperti kulit yang lebih sensitif terhadap sinar matahari dan risiko lebih tinggi terhadap beberapa jenis kanker kulit.

Namun, orang dengan rambut merah juga sering kali memiliki toleransi terhadap rasa sakit yang lebih tinggi dan memproduksi vitamin D lebih efisien. Fakta-fakta ini menambah daya tarik ilmiah dan keunikan dari rambut merah.

Di berbagai belahan dunia, rambut merah memiliki tempat khusus dalam budaya dan mitologi. Di Irlandia dan Skotlandia, rambut merah sering dikaitkan dengan mitos peri dan makhluk magis.

Pada zaman dahulu, orang dengan rambut merah sering dianggap memiliki kekuatan khusus atau bahkan dipandang sebagai penyihir. Meskipun pandangan ini telah berubah seiring waktu, pesona mistis rambut merah tetap hidup dalam cerita-cerita dan budaya populer.

Hari Rambut Merah Sedunia juga menjadi momen penting untuk melawan stereotip dan diskriminasi. Sayangnya, orang dengan rambut merah sering kali menghadapi ejekan atau perlakuan diskriminatif hanya karena penampilan mereka yang berbeda.

 

Simak Video Pilihan Ini:

Keunikan Rambut

Perayaan ini mengajak kita semua untuk menghargai dan menerima perbedaan, serta menyoroti bahwa keunikan adalah sesuatu yang harus dirayakan, bukan dihina. Dengan mengedukasi masyarakat tentang asal-usul dan keunikan rambut merah, kita dapat membangun dunia yang lebih inklusif dan toleran.

Selain itu, perayaan ini juga memberikan kesempatan bagi komunitas rambut merah untuk saling terhubung dan merayakan identitas mereka. Acara-acara khusus, seperti festival rambut merah di Belanda, menjadi ajang berkumpulnya ribuan orang dengan rambut merah dari seluruh dunia.

Mereka merayakan persaudaraan, berbagi cerita, dan menikmati kegiatan yang mengangkat kebanggaan memiliki rambut merah. Momen-momen ini penting untuk membangun rasa solidaritas dan mendukung satu sama lain dalam menghadapi tantangan yang mungkin mereka hadapi.

Akhirnya, Hari Rambut Merah Sedunia mengingatkan kita semua bahwa setiap individu itu unik dan memiliki keindahannya sendiri. Perbedaan, baik itu warna rambut, warna kulit, atau bentuk tubuh, adalah hal yang membuat kita istimewa.

Dengan merayakan Hari Rambut Merah Sedunia, kita tidak hanya merayakan mereka yang memiliki rambut merah, tetapi juga semua bentuk keunikan yang membuat dunia ini penuh warna dan menarik. Semoga perayaan ini terus menginspirasi kita untuk menghargai dan mencintai keunikan dalam diri kita dan orang lain.

Penulis: Belvana Fasya Saad

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya