Belasan Eks Simpatisan ISIS dan Jamaah Islamiyah di Poso Berikrar Setia kepada NKRI

Sebanyak 18 orang simpatisan Jamaah Islamiyah dan ISIS di Kabupaten Poso menyatakan ikrar kembali dan setia kepada NKRI.

oleh Heri Susanto diperbarui 14 Jun 2024, 14:00 WIB
Diterbitkan 14 Jun 2024, 14:00 WIB
Ikrar setia NKRI
Eks simpatisan ISIS dan Jamaah Islamiyah di Poso yang menyatakan ikrar setia kepada NKRI di Mapolres Poso, Rabu (12/6/2024). (Foto: Heri Susanto/ Liputan6.com)

Liputan6.com, Poso - Sebanyak 18 orang simpatisan Jamaah Islamiyah dan ISIS di Kabupaten Poso menyatakan ikrar kembali dan setia kepada NKRI.

"Saya menyadari bahwa perbuatan yang telah saya lakukan bertolak belakang dengan NKRI dan saya berjanji tidak akan bergabung dengan kelompok mana pun yang mengarah pada aksi terorisme," ucap belasan eks simpatisan ISIS dan amir Jamaah Islamiyah bersama-sama. 

Ikrar setia dan kembali kepada NKRI itu merupakan pernyataan sikap dari para simpatisan kelompok radikal tersebut untuk memilih hidup yang damai.

Belasan orang itu membacakan ikrarnya di Mapolres Poso dan di hadapan Pemda Poso serta Kapolda Sulteng, Rabu (12/6/2024).

Bersama-sama mereka mengucap ikrar melepaskan diri dari baiat terhadap amir Daulah ISIS dan amir Jamaah Islamiyah yang bertolak belakang dengan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Setelah berikrar satu persatu merekapun mencium Bendera Merah Putih dan ikut bersama-sama menyanyikan lagu Indonesia Raya.

Kapolda Sulteng, Irjen Pol. Agus Nugroho mengungkapkan kembalinya para mantan simpatisan kelompok radikal tersebut ke ideologi NKRI dapat menjadi inspirasi bagi semua orang terutama mereka yang masih berpaham menyimpang.

"Kembali ke pangkuan ibu pertiwi berarti kita menjunjung tinggi nilai Pancasila dan UUD 45. Berarti ada rasa percaya di antara kita, bahwa kita semua bersaudara," kata Agus.

Pemda Poso sendiri menegaskan dukungannya untuk para eks simpatisan ISIS itu untuk membangun kehidupan baru dan bersama-sama menjaga kedamaian di Poso. 

Momen ikrar setia kepada NKRI itu sendiri menegaskan Kabupaten Poso yang sepenuhnya telah aman dan damai. 

Bukan tahun ini saja, ikrar serupa juga pernah dilakukan para mantan narapidana terorisme Poso di antaranya tahun 2021 sebanyak 23 orang dan tahun 2022 sebanyak 19 orang. 

Bahkan, para mantan pelaku kekerasan itu kini menjadi pembawa pesan damai di Poso.

"Kami ingin berkontribusi positif kepada daerah dan negara. Ini murni keinginan kami dan alhamdulillah kami diterima dengan tangan terbuka baik aparat maupun pemda," kata Ahmad, salah satu eks simpatisan ISIS yang ikut berikrar setia NKRI. 

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya