Liputan6.com, Bandung - Pemandu sorak atau pandu sorak (cheerleading) adalah perpaduan gerakan dinamis senam, tari, akrobatik, dan sorak-sorai untuk memberi semangat tim olahraga yang sedang bertanding, meneriakkan slogan atau sebagai olahraga yang diperlombakan secara kompetisi.
Istilah pemandu sorak juga digunakan untuk menyebut orang yang melakukan tindakannya yang disebut cheerleader. Para pemandu sorak bertugas memimpin teriakan-teriakan untuk memberi semangat dan motivasi kerumunan orang atau penonton.
Terkait tentang pemandu sorak, terdapat anime terbaru tentang gadis-gadis pemandu sorak, berjudul Nanare Hananare.
Advertisement
Anime produksi asli DMM.com ini digadang-gadang akan menjadi anime favorit baru, dan kehadiran akan dirilis pada Juli 2024.
Dicuplik dari lama Pandi Kotoba, anime Nanare Hananare 'Be a Vegetable, Be a Flower' ini adalah serial televisi anime Jepang orisinal yang diproduksi oleh DMM.com dan dianimasikan oleh P.A. Works, berlatar di Takasaki, Maebashi, Numata, dan Gunma.
Lagu tema pembukanya adalah 'Cheer for you!', sedangkan lagu tema penutupnya adalah 'With', keduanya dibawakan oleh PoMPoMs (Rika Nakagawa, Yuki Nakashima, Larissa Tago Takeda, Manaka Iwami, Moe Kahara, Miku Itō).
Alur Cerita Nanare Hananare
SMA Takanosaki adalah sekolah bergengsi yang bertujuan untuk memenangkan kejuaraan pemandu sorak nasional berturut-turut.
Kanata Misora, yang memenangkan turnamen tim A sebagai siswa tahun pertama, tidak dapat terbang karena terjadi kesalahan selama turnamen.
Suatu hari, yang menarik perhatiannya adalah Suzuha Kochiuchi, seorang gadis parkour SMA yang melompat dari gedung ke gedung di samping kereta.
Kanata, Suzuha, dan wanita senam ritmik, Shion, Anna yang kembali dari Brasil, teman sekelas Anna, gadis filosofi yoga, Nodoka, dan mantan rekan setim Kanata, Megumi, seorang gadis berkursi roda.
Para anggotanya, yang memiliki hobi, keahlian khusus, dan kepribadian yang berbeda, bernyanyi, bertemu satu sama lain, melakukan aksi, dan melamun.
Ketika ada keinginan murni untuk mendukung, dukungan PoMPoM melampaui batas-batas pemandu sorak dan menjangkau ke dalam hati orang-orang.
Advertisement
Pemeran Nanare Hananare
Terdapat enam karakter yang diisi oleh suaranya oleh para pemeran. Berikut karakter dan pengsii suaranya:
1. Kanata Misora pengisi suara Rika Nakagawa
Siswa sekolah menengah tahun pertama Takanosaki yang memiliki keahlian khusus yaitu akrobatik dan senang menonton film, juga menyukai natto.
Dia cerdas dan energik dan sangat menyukai pemandu sorak. Meskipun dia kurang beruntung, dia sangat atletis dan memenangkan kejuaraan nasional pemandu sorak di sekolah menengah pertama.
Dia dan sahabatnya Megumi memiliki mimpi untuk memenangkan kejuaraan nasional pemandu sorak bersama di sekolah menengah.
2. Suzuha Obunai pengisi suara Yuki Nakashima
Siswa tahun pertama di SMA Putri Sakurajo. Seorang siswa eksternal yang memiliki keterampilan parkour.
Dia memiliki kepribadian tanpa ekspresi, pendiam, dan sangat rasional. Dia menggunakan parkour untuk pergi ke sekolah untuk mempersingkat waktu yang dia habiskan untuk berangkat ke sekolah, itulah sebabnya dia sering dibicarakan di media sosial.
Faktanya, dia memiliki kelemahan pada tangannya, dia kesulitan mematahkan sumpit sekali pakai dan kesulitan mengikat tali sepatu ketsnya.
3. Anna Aveiro pengisi suara Larissa Tago Takeda
Siswa tahun pertama di SMA Omaebashi, yang hobi mengunjungi kuil, pergi ke klub dan menari jalanan. Lahir dan besar di Brasil, sementara ibunya adalah orang Jepang.
Dia adalah moodmaker dan tegas, dan mengatakan apa yang dia pikirkan tanpa ragu-ragu. Dia pandai capoeira yang dia pelajari untuk membela diri dan menyukai musik.
4. Nodoka Otani pengisi suara Manaka Iwami
Siswa tahun pertama di SMA Omaebashi. Dia suka dengan yoga, India, dan filsafat. Dia tidak suka terlalu terharu dan motonya adalah menjadi damai dan aman. Tapi dia selalu berada di bawah belas kasihan teman masa kecilnya, Anna.
Dia mempunyai kebiasaan mengalami delusi dan ketika sesuatu terjadi, dia mengembangkan delusi yang menyaingi orang-orang Bollywood.
5. Shion Tanizaki pengisi suara Moe Kahara
Siswa tahun pertama di SMA Putri Sakurajo. Siswa internal yang hobi mengumpulkan wewangian dan mencoba kosmetik. Seorang wanita muda yang ayahnya adalah direktur rumah sakit umum dan ibunya adalah mantan model.
Dia tinggi dan aktif sebagai pesenam ritmik, dan dikenal di jalanan sebagai 'Peri Numata'. Kepribadiannya adalah orang yang bersungguh-sungguh, rendah hati, pekerja keras, dan baik hati, dan sifatnya ini menciptakan pengikut setia di sekolah.
6. Megumi Kaionji pengisi suara Miku Ito
Putri Shurinji, sebuah kuil di Numata. Semasa SMP, dia adalah kepala klub pemandu sorak, tapi saat turnamen dia jatuh sakit dan dirawat di rumah sakit. Saat ini, dia sedang menjalani rehabilitasi dan mendapat perawatan di rumah.
Dia adalah seorang pekerja keras yang tidak mengabaikan studinya, dia berniat untuk pindah ke SMA Takanosaki karenanya janjinya dengan Kanata.
Dia memiliki rasa tanggung jawab yang kuat dan pandai menjaga orang lain, tapi dia juga memiliki sisi yang senang menjahili Kanata. Dia pandai memikirkan menu latihan dan performance.
Nah itu tadi anime yang tayang pada Juli 2024. Jika Anda penasaran dengan cuplikan teaser PV anime Nanare Hananare, dapat langsung dilihat di link https://youtu.be/d-naeLb_r5U.
Sejarah Pemandu Sorak
Dilansir laman Wikiwand, tradisi pandu sorak berasal dari Amerika Utara dan menyebar ke seluruh dunia. Tim pemandu sorak digunakan dalam pertandingan sepak bola Amerika dan sering kali bola basket.
Tim pemandu sorak sering diundang untuk beraksi dalam pawai atau karnaval, dan kadang-kadang juga dimiliki tim sepak bola, hoki es, bola voli, American football dan bisbol.
Sorak-sorai menyuarakan "Hooray, hooray, hooray! Tiger siss-boom-ah, Princeton!" populer di kalangan mahasiswa Princeton pada tahun 1850-an hingga awal tahun 1860-an.
Suara kembang api roket sedang terbang "siss-boom-ah" diambil dari seruan serupa yang diteriakkan anggota Resimen Ke-7 New York City dari dalam kereta api yang membawa mereka dari depot Princeton ke Washington, beberapa hari sebelum pecah Perang Saudara di Amerika Serikat.
Pada tahun 1896, College of New Jersey berganti nama menjadi Universitas Princeton setelah merayakan hari jadi ke-150.
Pada tahun yang sama, sorakan yang disebut "The Tiger Rocket Cheer" (nantinya dikenal sebagai "The Locomotive") bergema untuk pertama kali, "'Ray 'ray 'ray Tiger, tiger, tiger, Sis, sis, sis, Boom, boom, boom, ah! Princeton! Princeton! Princeton!" Sorakan ini disebut "lokomotif" karena dimulai perlahan-lahan tetapi dilanjutkan dengan tempo yang terus meningkat seperti bunyi lokomotif.
Pada masa belum ada marching band, sorak-sorai merupakan satu-satunya cara memberikan dukungan pada pertandingan American football. Pemain yang ditarik dari lapangan permainan juga disambut dengan sorakan sebagai tanda berterima kasih.
Pada tahun 1894, lulusan Princeton bernama Thomas Peebles, mulai memperkenalkan ide mengorganisir sorak-sorai publik di Universitas Minnesota.
Tapi ide ini baru dilaksanakan pada tahun 1989 oleh mahasiswa Universitas Minnesota bernama Johnny Campbell yang berdiri di depan penonton sebagai pemandu sorak pertama yang mengatur sorak-sorai penonton.
Walaupun 97% dari pemandu sorak sekarang semuanya perempuan, pemandu sorak sebenarnya berawal dari kegiatan yang seluruhnya dilakukan oleh pria.
Perempuan baru mulai berpartisipasi sebagai pemandu sorak pada tahun 1920-an, sedangkan pada tahun 1940-an mulai menjadi kegiatan yang hampir seluruhnya dilakukan wanita.
Advertisement
Organisasi pemandu sorak di Amerika
Lawrence "Herkie" Herkimer mendirikan National Cheerleaders Association (NCA) pada tahun 1948. Kursus pemandu sorak yang pertama kali diadakan NCA pada tahun 1949 diikuti 52 peserta.
Pada tahun 1960, National Football League (NFL) mulai mengorganisir tim pemandu sorak profesional. Di musim kompetisi 1972-1973, tim pemandu sorak Dallas Cowboys Cheerleaders memulai debutnya dan langsung menarik perhatian karena pakaian yang minim dan gerakan tari yang rumit.
Pada tahun 1980-an, gerakan akrobat dan senam yang sulit sekaligus berbahaya mulai sering dilakukan kelompok pemandu sorak di Amerika Serikat.
Organisasi cheerleading seperti AACCA (American Association of Cheerleading Coaches and Advisors) mulai menerapkan pedoman keselamatan dan menyediakan kursus cheerleading yang aman bagi pelatih dan sponsor.