Liputan6.com, Yogyakarta - Hari Mangrove Sedunia atau The International Day for the Conservation of the Mangrove Ecosystem diperingati setiap 26 Juli. Momen ini menjadi kesempatan bagi semua orang untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya ekosistem mangrove.
Hari Mangrove Sedunia menjadi salah satu upaya untuk mendorong masyarakat bergerak melindungi dan melestarikan mangrove. Sebuah gerakan kecil saja sudah sangat berarti untuk ekosistem mangrove.
Mengutip dari berbagai sumber, Hari Mangrove Sedunia diresmikan oleh Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO). Penetapan itu terjadi pada Konferensi Umum ke-38 yang diadakan pada November 2015.
Advertisement
Baca Juga
Adapun penetapan 26 Juli dipilih karena merujuk pada wujud penghormatan atas kematian Hayhow Daniel Nanoto. Ia merupakan seorang ekowisatawan sekaligus aktivis lingkungan yang meninggal saat bekerja menyelamatkan ekosistem mangrove.
Melalui Hari Mangrove Sedunia, diharapkan dapat meningkatkan kesadaran global tentang pentingnya ekosistem mangrove, ancaman yang dihadapinya, dan perlunya tindakan konservasi untuk melindungi habitat penting ini. Dengan demikian, masyarakat akan memiliki kesadaran lingkungan tentang pentingnya ekosistem mangrove dalam menjaga keseimbangan lingkungan, mendukung keanekaragaman hayati, dan menyediakan sumber daya bagi manusia.
Peringatan ini juga bertujuan mendorong upaya konservasi dan perlindungan terhadap ekosistem mangrove yang semakin terancam oleh aktivitas manusia, seperti deforestasi, konversi lahan, dan perubahan iklim. Seperti diketahui, mangrove memiliki peran penting dalam menjaga kesehatan pesisir dan ekosistem laut.
Mangrove berfungsi sebagai penahan gelombang badai, mencegah erosi pantai, menyerap karbon dioksida, dan menyediakan habitat bagi berbagai spesies ikan dan satwa liar lainnya. Hari Mangrove Sedunia hadir sebagai upaya mendorong tindakan global untuk melestarikan dan memulihkan ekosistem mangrove melalui kolaborasi antara pemerintah, organisasi non-pemerintah, komunitas lokal, dan sektor swasta.
Penulis: Resla