Perahu Pengangkut PMI Tenggelam di Perairan Malaysia, Satu Warga NTT Tewas 2 Lainnya Hilang

Peristiwa itu berawal saat para korban bersama dua awak kapal berangkat dari perairan Malaysia pada Jumat (26/7/2024) malam dengan tujuan Tanjung Balai Asahan, Kabupaten Asahan, Sumatera Utara

oleh Ola Keda diperbarui 14 Agu 2024, 02:30 WIB
Diterbitkan 14 Agu 2024, 02:30 WIB
Akibat cuaca  buruk perahu nelayan di Pelabuhan satelet Muncar tenggelam (Istimewa)
Akibat cuaca buruk perahu nelayan di Pelabuhan satelet Muncar tenggelam (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Perahu motor bermuatan sembilan pekerja migran Indonesia (PMI) tenggelam di perairan Malaysia.

Kecelakaan laut ini menyebabkan satu orang tewas dan dua orang dinyatakan hilang. Sementara enam orang penumpang selamat.

Korban tewas itu adalah Anastasia Seo (24), PMI ilegal asal Desa Niti, Kecamatan Rinhat, Kabupaten Malaka, Nusa Tenggara Timur (NTT).

"Dua orang dinyatakan hilang. Satu PMI asal Kabupaten Malaka meninggal dunia setelah perahu yang ditumpangi sembilan orang tenggelam di Malaysia," ujar Kepala Balai Pelayanan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) NTT, Suratmi Hamida, Selasa 13 Agustus 2024.

Ia menjelaskan berdasarkan penuturan korban selamat kalau peristiwa itu berawal saat para korban bersama dua awak kapal berangkat dari perairan Malaysia pada Jumat (26/7/2024) malam dengan tujuan Tanjung Balai Asahan, Kabupaten Asahan, Sumatera Utara.

Dalam perjalanannya, perahu dihantam gelombang tinggi. Saat itu para penumpang sedang tidur nyenyak. Mereka kaget saat perahu hampir tenggelam karena kemasukan air.

 

Simak Video Pilihan Ini:

Diselamatkan Kapal Tanker

Sebelum perahu sepenuhnya tenggelam, mereka langsung menyelamatkan diri dengan menceburkan ke dalam laut menggunakan jerigen dan gabus.

Saat itu mereka terombang-ambing di tengah laut selama empat hari tanpa makanan dan minuman. Beruntung, sebuah kapal tanker TTC Vishaka yang sedang berlayar dari Malaysia ke Bangladesh pada Senin (29/7/2024) sekitar pukul 16.58 Wib, melihat mereka sedang terombang-ambing.

Kapten kapal tanker menghubungi kantor SAR Medan, Sumatera Utara untuk mengevakuasi dan penanganan medis. Saat dievakuasi, ditemukan enam orang selamat. Namun, Anastasia sudah meninggal.

"Korban yang selamat yaitu, Mujar Samosir (37), Darmayani (28), Dimas Afrizal (31), Syafrizal Manurung (36), Edwin (40) dan Aldian (41). Mereka semuanya berasal dari Sumatera Utara," ujarnya.

Enam korban tersebut diserahkan ke petugas Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Medan dan petugas Imigrasi Belawan untuk penangan medis di Rumah Sakit (RS) PHC Belawan.

Sementara jenazah Anastasia dibawa ke RS Bhayangkara Medan dan sudah dipulangkan ke Kabupaten Malaka melalui Bandar El Tari Kupang.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya