Merah Putih Berkibar Gagah di Puncak Gunung Sibayak pada HUT ke-79 Kemerdekaan RI

Para pendaki diperkirakan ratusan orang memadati puncak Gunung Sibayak di Kabupaten Karo, Sumatera Utara (Sumut). Mereka berada di puncak Sibayak untuk memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79 Kemerdekaan Republik Indonesia.

oleh Reza Efendi diperbarui 17 Agu 2024, 21:25 WIB
Diterbitkan 17 Agu 2024, 17:40 WIB
HUT RI di Sibayak
Para pendaki berada di puncak Gunung Sibayak untuk memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79 Kemerdekaan Republik Indonesia

Liputan6.com, Karo Para pendaki diperkirakan ratusan orang memadati puncak Gunung Sibayak di Kabupaten Karo, Sumatera Utara (Sumut). Mereka berada di puncak Sibayak untuk memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79 Kemerdekaan Republik Indonesia.

Saat dihubungi Liputan6.com, Sabtu (17/8/2024), seorang pendaki bernama Muhammad Hardinas, mengatakan, para pendaki yang berada di puncak Gunung Sibayak untuk memperingati HUT ke-79 Kemerdekaan RI terdiri dari remaja hingga lanjut usia (lansia).

"Di sini (Gunung Sibayak) padat. Pendaki memadati kawasan puncak Gunung Sibayak, mulai dari remaja, dewasa, hingga lansia untuk memeriahkan peringatan Kemerdekaan Indonesia," kata Dinas, sapaan akrabnya.

Diungkapkan Dinas, ada beberapa acara yang berlangsung di puncak Gunung Sibayak pada HUT ke-79 Kemerdekaan RI, diantaranya upacara pengibaran bendera merah putih, pembentangan bendera merah putih sepanjang kurang lebih 50 meter.

"Juga ada atraksi rappeling dengan mengibarkan bendera merah putih raksasa yang tampak gagah. Penyelenggara acara adalah pleton kabut," ungkapnya.

Gunung dengan ketinggian sekitar 2.212 Meter Dari Permukaan Laut (MDPL) saat ini menjadi primadona wisatawan, mulai dari wisatawan lokal maupun mancanegara. Secara geografis, Gunung Sibayak terletak pada titik 3°14′52″N 98°30′4″E.

"Ada ratusan sepeda motor yang terparkir di kawasan parkiran Gunung Sibayak via Desa Jaranguda. Selesai upacara, sebagian ada yang sudah turun," Dinas mengungkapkan.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Sejarah Tersembunyi Gunung Sibayak

Para pendaki yang berkemah di dekat Gunung Sibayak.
Para pendaki yang berkemah di dekat Gunung Sibayak. (Dok: Instagram @ibnuiksan)

Gunung Sibayak merupakan salah satu gunung di Kabupaten Karo yang pernah erupsi tahun 1981. Gunung Sibayak memiliki ketinggian sekitar 2.212 MDPL di atas permukaan laut dan merupakan salah satu gunung berapi yang masih aktif di Indonesia.

Namun, di balik perjalanan letusan Gunung Sibayak, terdapat sejarah yang belum banyak diketahui. Dirangkum dari berbagai sumber, Gunung Sibayak diawali dengan proses pembentukan gunung ini secara geologi.

Gunung Sibayak terbentuk sebagai hasil dari aktivitas di Jalur Vulkanik. Jalur Vulkanik ini terbentuk akibat adanya pergerakan lempeng tektonik di wilayah tersebut.

Gunung Sibayak sendiri merupakan bagian dari Pegunungan Bukit Barisan yang membentang sepanjang Sumatera. Seiring dengan perkembangan geologisnya, Gunung Sibayak juga memiliki sejarah panjang dalam hal aktivitas manusia.

Gunung ini telah dihuni oleh suku Karo sejak zaman pra-sejarah. Suku Karo memiliki hubungan erat dengan gunung ini dan meyakini bahwa Sibayak adalah tempat suci yang memiliki nilai spiritual.

Selain itu, Gunung Sibayak juga memiliki sejarah dalam hal penelitian geologi dan vulkanologi. Banyak penelitian ilmiah yang dilakukan di gunung ini untuk mempelajari proses vulkanik dan fenomena alam lainnya.

Para peneliti sering kali mengunjungi Gunung Sibayak untuk mengambil sampel batuan, mengukur suhu dan aktivitas gas, serta mempelajari pola erupsi gunung ini.


Wisata Populer

Gunung Sibayak di Kabupaten Karo Sumatera Utara
Gunung Sibayak di Kabupaten Karo Sumatera Utara. (Dok: Instagram @hadipramono82)

Dalam sejarahnya, Gunung Sibayak juga pernah mengalami erupsi besar pada tahun 1881. Erupsi tersebut menghasilkan awan panas, lahar, dan material vulkanik yang terlempar ke udara.

Erupsi ini memiliki dampak signifikan bagi lingkungan sekitarnya, termasuk desa-desa yang berada di lereng gunung. Meskipun merupakan gunung berapi aktif, Gunung Sibayak juga menjadi objek wisata yang populer.

Pendakian ke puncak Gunung Sibayak relatif mudah dan dapat dilakukan oleh pendaki dengan tingkat kebugaran yang baik. Dari puncak gunung, pendaki dapat menikmati pemandangan yang indah, termasuk pemandangan Lautan Hindia dan Danau Toba yang berada di sekitarnya.


Sumber Air Panas

Sahur di Puncak Gunung Sibayak
Para pendaki Gunung Sibayak menikmati sunrise usai makan sahur. (Liputan6.com/Reza Efendi)

Gunung Sibayak juga memiliki sumber air panas alami yang menjadi daya tarik bagi wisatawan. Air panas ini diyakini memiliki khasiat penyembuhan dan banyak dikunjungi oleh orang-orang yang mencari relaksasi dan perawatan tubuh.

Dalam beberapa tahun terakhir, pemerintah Indonesia telah melakukan upaya untuk mengembangkan potensi pariwisata Gunung Sibayak dengan meningkatkan aksesibilitas dan infrastruktur di sekitarnya. Hal ini diharapkan dapat memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat setempat.

Secara keseluruhan, Gunung Sibayak memiliki sejarah yang kaya, baik dari segi geologi, aktivitas manusia, maupun potensi pariwisatanya. Keindahan alamnya dan keunikan sebagai gunung berapi aktif menjadikannya salah satu destinasi wisata yang menarik di Indonesia.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya