Mengupas Sejarah Tersembunyi Gunung Sibayak hingga Menjadi Wisata Populer

Suku Karo memiliki hubungan erat dengan gunung ini dan meyakini bahwa Sibayak adalah tempat suci yang memiliki nilai spiritual.

oleh Panji Prayitno diperbarui 11 Jul 2023, 03:00 WIB
Diterbitkan 11 Jul 2023, 03:00 WIB
Mengupas Sejarah Tersembunyi Gunung Sibayak Hingga Menjadi Wisata Populer
Para pendaki Gunung Sibayak menikmati sunrise usai makan sahur. (Liputan6.com/Reza Perdana)

Liputan6.com, Jakarta - Gunung Sibayak merupakan salah satu gunung di Kabupaten Karo yang pernah erupsi tahun 1981. Gunung Sibayak memiliki ketinggian sekitar 2.212 meter di atas permukaan laut dan merupakan salah satu gunung berapi yang masih aktif di Indonesia.

Namun, di balik perjalanan letusan Gunung Sibayak Sumatera Utara, terdapat sejarah yang belum banyak diketahui. Dirangkum dari berbagai sumber, Gunung Sibayak diawali dengan proses pembentukan gunung ini secara geologi.

Gunung Sibayak Sumatera Utara terbentuk sebagai hasil dari aktivitas di Jalur Vulkanik. Jalur Vulkanik ini terbentuk akibat adanya pergerakan lempeng tektonik di wilayah tersebut.

Gunung Sibayak sendiri merupakan bagian dari Pegunungan Bukit Barisan yang membentang sepanjang Sumatera. Seiring dengan perkembangan geologisnya, Gunung Sibayak juga memiliki sejarah panjang dalam hal aktivitas manusia.

Gunung ini telah dihuni oleh suku Karo sejak zaman pra-sejarah. Suku Karo memiliki hubungan erat dengan gunung ini dan meyakini bahwa Sibayak adalah tempat suci yang memiliki nilai spiritual.

Selain itu, Gunung Sibayak juga memiliki sejarah dalam hal penelitian geologi dan vulkanologi. Banyak penelitian ilmiah yang dilakukan di gunung ini untuk mempelajari proses vulkanik dan fenomena alam lainnya.

Para peneliti sering kali mengunjungi Gunung Sibayak untuk mengambil sampel batuan, mengukur suhu dan aktivitas gas, serta mempelajari pola erupsi gunung ini.


Wisata Populer

Dalam sejarahnya, Gunung Sibayak juga pernah mengalami erupsi besar pada tahun 1881. Erupsi tersebut menghasilkan awan panas, lahar, dan material vulkanik yang terlempar ke udara.

Erupsi ini memiliki dampak signifikan bagi lingkungan sekitarnya, termasuk desa-desa yang berada di lereng gunung. Meskipun merupakan gunung berapi aktif, Gunung Sibayak juga menjadi objek wisata yang populer.

Pendakian ke puncak Gunung Sibayak relatif mudah dan dapat dilakukan oleh pendaki dengan tingkat kebugaran yang baik. Dari puncak gunung, pendaki dapat menikmati pemandangan yang indah, termasuk pemandangan Lautan Hindia dan Danau Toba yang berada di sekitarnya.

Gunung Sibayak juga memiliki sumber air panas alami yang menjadi daya tarik bagi wisatawan. Air panas ini diyakini memiliki khasiat penyembuhan dan banyak dikunjungi oleh orang-orang yang mencari relaksasi dan perawatan tubuh.

Dalam beberapa tahun terakhir, pemerintah Indonesia telah melakukan upaya untuk mengembangkan potensi pariwisata Gunung Sibayak dengan meningkatkan aksesibilitas dan infrastruktur di sekitarnya. Hal ini diharapkan dapat memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat setempat.

Secara keseluruhan, Gunung Sibayak memiliki sejarah yang kaya, baik dari segi geologi, aktivitas manusia, maupun potensi pariwisatanya. Keindahan alamnya dan keunikan sebagai gunung berapi aktif menjadikannya salah satu destinasi wisata yang menarik di Indonesia.

 

Penulis: Belvana Fasya Saad

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya