Sah Jadi Pj Gubernur Aceh, Safrizal Siap Sukseskan PON dan Pilkada Serentak 2024

Disamping PON dan Pilkada, tantangan di Aceh tentu tidak sederhana, seperti kemiskinan yang masih tertinggi di region Sumatera dan upaya untuk menggali potensi-potensi ekonomi.

oleh Tim Regional diperbarui 23 Agu 2024, 21:02 WIB
Diterbitkan 23 Agu 2024, 20:51 WIB
Mendagri Muhammad Tito Karnavian melantik Safrizal ZA sebagai sebagai Penjabat (Pj) Gubernur Aceh. (Istimewa)
Mendagri Muhammad Tito Karnavian melantik Safrizal ZA sebagai sebagai Penjabat (Pj) Gubernur Aceh. (Istimewa)

 

Liputan6.com, Jakarta - Mendagri Muhammad Tito Karnavian melantik Safrizal ZA sebagai sebagai Penjabat (Pj) Gubernur Aceh. Direktur Jenderal Bina Administrasi Kewilayahan Kemendagri ini, sebelumnya menjadi Pj gubernur di dua provinsi,  yaitu Kalimantan Selatan dan Kepulauan Bangka Belitung.

“Alhamdulillah, ini semua atas izin dari Allah, saya ditugaskan di kampung halaman. Ada dua PR utama sesuai dengan pesan Pak Tito, yakni menyukseskan PON Aceh-Sumut dan Pilkada Serentak pada November 2024,” kata Safrizal usai pelantikan di Kantor Kemendagri, Kamis (22/8/2024).

Disamping PON dan Pilkada, tantangan di Aceh tentu tidak sederhana, seperti kemiskinan yang masih tertinggi di region Sumatera dan upaya untuk menggali potensi-potensi ekonomi.

"Bismillah, tantangan memang tidak semudah membalik telapak tangan, namun dibalik kesulitan pasti datang kemudahan, Insyaallah dengan strategi manajemen transformatif dan pendekatan inovasi, kita hadapi tantangan dan terus menciptakan peluang-peluang untuk didayagunakan dalam mengakselerasi kesejahteraan masyarakat Aceh," ujar Safrizal.

 

Sosok Safrizal ZA sendiri tidak asing lagi dalam dunia pemerintahan dan sudah malang melintang di dunia birokrasi, baik di pusat maupun daerah. Ia dikenal mampu menyelesaikan tugas-tugas berat di dua provinsi sebelumnya, seperti penanganan bencana alam banjir sekaligus pandemi di Provinsi Kalimantan Selatan maupun pengendalian inflasi tertinggi dan upaya diversifikasi ekonomi di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

Sebagai figur birokrat yang komplet, menguasai konsep dan praksis lapangan, perjalanan karir Safrizal dimulai dari bawah. Setelah mendapat penghargaan sebagai lulusan terbaik STPDN kala itu, dia mengabdi di Aceh Utara.

Menghadapi masa-masa sulit dan penuh dinamika, dimana kondisi Serambi Mekkah masih dalam balutan Daerah Operasi Militer (DOM) yang diterapkan sejak 1989. Safrizal menjalankan tugasnya di era konflik. Semua dihadapi dengan kesabaran, kecermatan, dan ilmu-ilmu yang diterima sebagai pamong praja.

Secara perlahan-lahan mantan Lurah Kota Lhokseumawe meniti karier dari bawah hingga masuk gerbang Kemendagri, pernah menjabat sebagai Direktur Penataan Daerah dan Otonomi Khusus, Ia kini menjabat pula sebagai Direktur Jenderal Bina Administrasi Kewilayahan, sebuah posisi yang sangat strategis, terlebih dalam penanganan covid-19 dan pemulihan ekonomi.

 

 

 

Pesan Mendagri Tito Karnavian

Mendagri Dorong Pemda di Wilayah Nusa Tenggara Segera Penuhi Kebutuhan Anggaran Pilkada Serentak 2024
Mendagri Tito Karnavian saat menjadi narasumber pada Rapat Koordinasi Kesiapan Penyelenggaraan Pilkada Serentak Tahun 2024 Wilayah Bali & Nusa Tenggara yang berlangsung di Bali Nusa Dua Convention Center, Badung, Bali, Selasa (30/7/2024).

Mendagri Muhammad Tito Karnavian meminta Safrizal mengoptimalkan persiapan penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut 2024. Apalagi diketahui gelaran PON XXI 2024 akan dimulai dalam beberapa minggu mendatang.

“Bisa untuk mengakselerasi yang belum tuntas, karena ada masih ada yang 88 % progres venue-nya, itulah tugas yang paling penting bagi Pak Safrizal,” ujar Mendagri.

Mendagri berpesan agar mampu berkomunikasi dengan semua stakeholder di Aceh untuk menyukseskan gelaran PON 2024. Dirinya percaya, dengan pengalaman yang dimiliki, Safrizal bakal mampu memaksimalkan gelaran tersebut.

Tito juga mendorong agar penyelenggaran Pemilihan Kepala Daerah 2024 dapat berlangsung aman dan damai. Selain itu, jajaran Pemerintah Provinsi Aceh diminta untuk mampu mengelola potensi konflik yang terjadi saat Pilkada berlangsung.

“Mudah-mudahan dengan pengalaman panjang Pak Saf di Kemendagri, 2 kali sebagai Pj. gubernur, termasuk mengelola pemerintahan di Kalsel yang juga panjang kontestasinya, hampir 8 bulan saat itu, mudah-mudahan ini bisa lebih cepat mengoptimalkan persiapan Pilkada,” imbuhnya.

Infografis MKMK Copot Jabatan Ketua MK Anwar Usman. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis MKMK Copot Jabatan Ketua MK Anwar Usman. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya