Dipastikan Aman, Stok Pupuk Bersubsidi di Lampung Capai 19.314 Ton

Khusus di wilayah Lampung, sampai dengan 24 Agustus 2024 ketersediaan pupuk bersubsidi mencapai sebesar 19.314 ton.

oleh Ardi Munthe diperbarui 27 Agu 2024, 17:00 WIB
Diterbitkan 27 Agu 2024, 17:00 WIB
Ilustrasi stok pupuk urea bersubsidi (Istimewa)
Ilustrasi stok pupuk urea bersubsidi (Istimewa)

Liputan6.com, Lampung - PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) Palembang memastikan terjaganya ketersediaan pupuk untuk memenuhi kebutuhan para petani. Khusus di Provinsi Lampung sampai dengan 23 Agustus 2024 ketersediaan pupuk bersubsidi telah mencapai 19.314 ton. 

Rincian itu terdiri dari pupuk Urea sebanyak 9.260 ton dan jenis NPK 10.054 ton. Sampai dengan 24 Agustus 2024 penyaluran pupuk bersubsidi di Provinsi Lampung telah diterima oleh para petani yang terdaftar terdapat sebesar 384.756 ton pupuk bersubsidi. Rincinya, 187.269 ton jenis Urea dan 197.487 ton NPK.

VP Komunikasi dan Korporat Pusri, Rustam Effendi mengatakan bahwa PT Pusri Palembang yang merupakan anggota holding dari PT Pupuk Indonesia (Persero) itu berkomitmen dalam mendukung program ketahanan pangan nasional untuk selalu menyediakan pupuk bersubsidi bagi petani.

[bacajuga:Baca Juga](5682920 5682522 5680570

"Dapat kami pastikan bahwa persediaan stok pupuk tersebut sudah berada di gudang-gudang kami hingga lini tiga atau gudang yang berada di kabupaten - kota. Jadi petani khususnya yang berada di Provinsi Lampung tidak perlu khawatir," kata Rustam, Sabtu (24/8/2024).

Dia menerangkan pihaknya akan terus memastikan ketersediaan pupuk tetap terjaga sehingga penambahan alokasi yang telah dilakukan pemerintah berdampak positif bagi para petani. 

"Pemerintah Indonesia melalui Mentri Pertanian sebelumnya telah menyalurkan 4,7 juta ton pupuk bersubsidi dan untuk saat ini telah bertambah menjadi 9,55 juta ton pupuk, sehingga diharapkan dapat memberikan dampak positif khususnya bagi petani," jelas dia.

Dia menyebutkan, realisasi penyaluran pupuk bersubsidi di Provinsi Lampung sampai dengan 24 Agustus 2024 yaitu sebesar 187.269 ton jenis Urea dan 197.487 ton jenis NPK.

"Untuk mendapatkan pupuk bersubsidi, petani cukup hanya membawa KTP, serta beberapa aturan lain yang tertuang dalam Permentaan Nomor 01 Tahun 2024. Di antaranya petani harus tergabung dalam Elektronik Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (e-RDKK)," sebutnya.

Dia menambahkan, pupuk bersubsidi itu hanya bisa didapatkan petani dari kios-kios resmi yang telah ditunjuk untuk melayani kelompok tani (Poktan) setempat.

Kemudian, pupuk bersubsidi itu pun peruntukkannya juga dibatasi untuk sembilan komoditas pertanian strategis yang berdampak pada inflasi. 

"Di antaranya ada tanaman padi, jagung, kedelai, cabai, bawang merah, bawang putih, tebu rakyat, kakao dan kopi," rincinya.

Dia menerangkan, Pusri juga menyediakan pupuk nonsubsidi khususnya bagi petani yang tidak mendapatkan pupuk bersubsidi.

"Salian pupuk bersubsidi, Pusri pun menyediakan pupuk nonsubsisdi bagi petani yang membutuhkan tambahan pupuk dalam melaksanakan masa tanam," ungkapnya.

Dia berharap, pupuk subsidi maupun nonsubsidi yang ada itu dapat dimanfaatkan oleh para petani guna mendorong produktivitas di sektor pertanian. 

"Harapan kami sebagai produsen pupuk, stok pupuk subsidi dan nonsubsidi yang tersedia dapat dimanfaatkan dan mendorong produktivitas pertanian di tahun 2024, sehingga berhasil meningkatkan kesejahteraan petani," pungkasnya.

 

 

Simak Video Pilihan Ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya