Waspadai Potensi Runtuhnya Material Vulkanik Gunung Karangetang di Sitaro

Diharapkan warga mematuhi radius bahaya yang telah direkomendasikan. Saat ini, status Gunung Karangetang masih waspada level dua.

oleh Yoseph Ikanubun diperbarui 27 Agu 2024, 04:00 WIB
Diterbitkan 27 Agu 2024, 04:00 WIB
Gunung Karangetang
Gunung Karangetang di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro), Provinsi Sulut.

Liputan6.com, Sitaro - Warga di Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulut

, diminta untuk mewaspadai runtuhnya material vulkanik Gunung Karangetang di Pulau Siau. Hal ini disampaikan Pos Pengamatan Gunung Api (PGA).

“Kami mengajak warga yang tinggal di lereng Gunung Karangetang di Kabupaten Kepulauan Sitaro, mewaspadai runtuhnya material vulkanik gunung,” ujar Ketua Pos PGA Karangetang, Yudia Tatipang pada, Minggu (25/8/2024).

Dia megatakan, usai erupsi beberapa waktu lalu, banyak material vulkanik yang berada di puncak atau bahkan lereng gunung.

 Menurutnya, sewaktu-waktu material vulkanik tersebut dapat runtuh diakibatkan oleh gravitasi, hujan deras ataupun aktivitas vulkanik Gunung Karangetang. Material yang runtuh tersebut, umumnya menyusuri kali atau sungai yang memiliki hulu dari puncak gunung.

"Kami tetap berharap warga yang bermukim di sekitar kali atau sungai tetap berhati-hati agar terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan," ujarnya.

Dia memaparkan, pada 22 Agustus 2024 pukul 11:46 WITA dan 12:44 WITA tercatat pada seismograf aktivitas gempa guguran dengan amplitudo lima dengan durasi 90 sampai 112 detik.

Saat itu, secara visual gunung tertutup kabut, masyarakat kemudian diharapkan berhati-hati bila melakukan aktivitas di pinggiran sungai atau kali.

Guguran lava tersebut berpotensi mengarah ke kali atau sungai Batuawang, Kahetang, Keting, Kecamatan Siau Timur.

Sedangkan di Kecamatan Siau Barat, warga bermukim di kali atau sungai Batang, Timbelang, Nanitu dan Pangi juga diharapkan berhati-hati.

"Kami berharap warga mematuhi radius bahaya yang telah direkomendasikan. Saat ini, status Gunung Karangetang masih waspada level dua," ujar Yudia memungkasi.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya