6 Fakta Wajib Tahu soal RS Kemenkes Surabaya yang Diresmikan Jokowi

Presiden Jokowi menekankan pentingnya peningkatan kualitas layanan kesehatan untuk mengurangi jumlah pasien yang berobat ke luar negeri.

oleh Yusron Fahmi diperbarui 06 Sep 2024, 14:21 WIB
Diterbitkan 06 Sep 2024, 14:20 WIB
Penampakan RS Kemenkes Surabaya dari udara. (Foto: Sekretariat Presiden)
Penampakan RS Kemenkes Surabaya dari udara. (Foto: Sekretariat Presiden)

Liputan6.com, Surabaya - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Rumah Sakit Kementerian Kesehatan (RS Kemenkes) di Kota Surabaya, Provinsi Jawa Timur, pada Jumat, 6 September 2024.

Presiden Jokowi menekankan pentingnya peningkatan kualitas layanan kesehatan untuk mengurangi jumlah pasien yang berobat ke luar negeri.

“Kita tidak ingin yang sakit-sakit dari kita perginya ke Singapura, ke Malaysia,” ujar Presiden Jokowi.

Ada sejumlah fakta menarik dari rumah sakit yang serasa hotel bintang lima tersebut. Berikut rangkumannya:

1. Cegah Potensi Devisa Hilang Rp180 Triliun Setiap Tahunnya

Jokowi berharap masyarakat Indonesia lebih memilih untuk berobat di dalam negeri dengan adana RS Kemenkes di Surabaya. Dia meyakini setiap tahunnya ada aliran devisa yang mencapai Rp180 triliun karena masyarakat Indonesia berobat ke luar negeri.

“Kalau rumah sakitnya seperti ini, pelayanannya baik, dan yang sakit cepat sembuh, bukan malah kerasan karena rumah sakitnya bagus, ini akan mencegah kehilangan devisa kita kurang lebih Rp180 triliun setiap tahunnya karena masyarakat kita pergi ke Singapura, Jepang, Malaysia, Amerika untuk berobat. Rp180 triliun, gede sekali,” jelasnya.

2. Bisa Tekan Angkat Kematian

Selain itu, pembangunan RS Kemenkes Surabaya ini dinilai vital karena diharapkan mampu mengatasi tingginya tingkat kematian akibat penyakit stroke, serangan jantung, dan kanker, khususnya di Jawa Timur. Menurut Jokowi, Jawa Timur menempati posisi ketiga setelah Yogyakarta dan Jawa Tengah dalam kasus penyakit ini.

3. Luas Bangunan Mencapai 163.380 m2 

RS Kemenkes Surabaya memiliki luas bangunan 163.380 m2, terdiri dari empat gedung, yang berfungsi sebagai satu gedung medical center atau gedung utama serta tiga gedung pelayanan yang masing-masing disediakan untuk penanganan penyakit kanker, jantung, dan stroke.

RS Kemenkes Surabaya memiliki kapasitas 772 tempat tidur ruang rawat inap, 59 tempat tidur HCU/ Intermediate Care, 95 tempat tidur ICU/PICU/ICVCU/PACU, 16 ruang operasi, dan 20 unit kemoterapi. Selain itu RS Kemenkes Surabaya dilengkapi pula dengan alat-alat berteknologi canggih penunjang pelayanan, seperti mammography, CT Scan 256, MRI 3T, PET-CT yang tidak kalah dengan fasilitas RS di luar negeri.

 

4. Sedot Anggaran hingga Rp 2 Triliun

Jokowi saat meresmikan RS Kemenkes Surabaya. (Foto: Sekretariat Presiden)
Jokowi saat meresmikan RS Kemenkes Surabaya. (Foto: Sekretariat Presiden)

 

Rumah sakit Kemenkes didanai dengan anggaran sebesar Rp1,6 triliun untuk pembangunan, serta Rp386 miliar untuk peralatan medis. RS ini juga diharapkan menjadi pusat pelayanan kesehatan, tidak hanya untuk Jawa Timur, tetapi juga sebagai hub untuk wilayah Indonesia bagian timur.

Selain itu, anggaran sebesar Rp50 miliar juga dialokasikan untuk pengembangan sumber daya manusia (SDM) di rumah sakit tersebut.

5. Jadi Hub Wilayah Indonesia Bagian Timur 

RS Kemenkes di Surabaya ini juga nantinya tidak hanya melayani masyarakat di sekitar Jawa Timur, namun juga menjadi hub wilayah Indonesia bagian timur.

Jokowi menekankan bahwa investasi dalam fasilitas kesehatan seperti ini sangat diperlukan demi memberikan pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat.

“Pemerintah tidak ada masalah mengeluarkan anggaran asal pelayanan kesehatan kepada masyarakat makin baik, ruangan tempat tidur rumah sakit juga makin baik, penerangan di rumah sakit juga makin terang,” tegasnya.

6. Menkes, Pj Gubernur dan Walikota Ikuti Peresmian

 

Peresmian RS Kemenkes di Surabaya ini menjadi bagian dari upaya pemerintah untuk meningkatkan akses dan kualitas layanan kesehatan di Indonesia, sekaligus mengurangi volume masyarakat Indonesia yang berobat ke luar negeri.

Turut mendampingi Presiden Jokowi dan Ibu Iriana dalam kesempatan tersebut yaitu Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Pj. Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, Plt. Direktur Utama RS Kemenkes Surabaya dr. Sunarto, dan Direktur Utama PT Wika Agung Budi Waskito.

INFOGRAFIS JOURNAL: Lansia di Indonesia Diperkirakan Capai 20 persen dari Jumlah Keseluruhan pada 2045
INFOGRAFIS JOURNAL: Lansia di Indonesia Diperkirakan Capai 20 persen dari Jumlah Keseluruhan pada 2045 (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya