Liputan6.com, Serang - Banten memiliki segudang Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU), sebut saja PLTU Suralaya, PLTU Jawa 7, PLTU Labuan, hingga PLTU Lontar dan masih banyak lainnya. Saat ini, Banten kelebihan produksi listrik sekitar 1.300 MW. Karena surplus, masyarakat Banten tidak perlu khawatir padam listrik. Jika pun ada mati listrik, bisa disebabkan gangguan jaringan.
"Saya enggak hapal angka pastinya, tapi yang saya tahu itu kita daya mampu di 5.350 MW, pokoknya surplusnya di angka 1.300 MW. Jadi cukup banyak dan jangan khawatir khususnya Banten, secara keseluruhan di Jawa sudah sangat solid, apalagi nanti masuk PLTU Jawa 9-10 dan Jawa 7 itu yang terbaru," ujar Manager Stategi dan Pemasaran PLN UID Banten, Hendro Widito, Kamis, (12/9/2024).
Baca Juga
Di sisi lain, perusahaan listrik negara itu sedang gencar-gencarnya merubah alat transportasi masyarakat dari bahan bakar fosil ke listrik. Salah satu caranya, menambah Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum atau SPKLU. Termasuk memanfaatkan tiang listrik yang nantinya di pasang alat charging kendaraan listrik, sehingga pengguna motor atau mobil listrik, bisa mengisi ulang daya dengan mudah. "Kita akan menambah satu tipe SPKLU lagi, kita akan nambah SPKLU yang langsung nempel di tiang. Ini yang perlu kita sinergikan dengan pemerintah daerah untuk tiang-tiang di lokasi keramaian," terangnya.
Advertisement
Penambahan SPKLU
Jumlah SPKLU juga akan ditambah sebagai daya dukung konversi kendaraan konvensional ke listrik. Pada 2023 lalu sudah ada 89 mesin SPKLU dan bakal ditambah menjadi 129 mesin charging di seluruh wilayah Banten, termasuk di rest area tol Jakarta-Merak. Penambahan SPKLU juga untuk mengurai kepadatan antrean charging kendaraan listrik saat arus mudik atau libur panjang.
"Pertumbuhan mobil listrik di Banten dari yang awalnya tercatat tahun lalu 139 unit, tahun ini kita diprediksi angka 600an, artinya ketika kita menambah SPKLU sebanyak 129 ditambah 89 tadi, kalau kita punya 600 kendaraan listrik, berarti satu mesin itu bisa menghandle tiga mobil listrik," tuturnya.
Advertisement