Polisi Gandeng Tokoh Masyarakat dan Kades Redam Potensi Konflik Pilkada

Polres Rokan Hulu menggandeng tokoh masyarakat dan kepala desa hingga lurah antisipasi konflik sosial selama tahapan Pilkada 2024.

oleh Syukur diperbarui 15 Sep 2024, 20:00 WIB
Diterbitkan 15 Sep 2024, 20:00 WIB
Personel Polres Rokan Hulu bersama sejumlah tokoh masyarakat dan kepala desa membahas mewujudkan Pilkada damai
Personel Polres Rokan Hulu bersama sejumlah tokoh masyarakat dan kepala desa membahas mewujudkan Pilkada damai. (Liputan6.com/M Syukur)

Liputan6.com, Pekanbaru - Menjelang penetapan dan pengundian nomor urut bakal calon bupati dan wakil bupati di Rokan Hulu, Riau, kepolisian setempat gencar menemui tokoh masyarakat, kepala desa hingga lurah. Komunikasi intensif dilakukan guna mewujudkan Pilkada damai.

Seperti yang dilakukan Wakil Kepala Polres Rokan Hulu Komisaris Rahmat Hidayat SIK bersama jajarannya dengan Lurah Ujungbatu, Kepala Desa (Kades) Ngaso, Kades Pematang Tebih dan sejumlah tokoh masyarakat.

 

Tidak perlu di gedung mewah, perbincangan mengenai Pilkada serentak ini berlangsung di sebuah kafe. Ditemani sejumlah kopi dan makanan ringan, perbincangan berlangsung hangat.

Rahmat menerangkan, terhitung awal September lalu sudah memasuki tahapan krusial Pilkada. Ada 5 pasangan bakal calon mendaftar di Rokan Hulu dan 3 pasang bakal calon gubernur Riau. Kampanye sudah mulai berlangsung dengan baliho ataupun deklarasi relawan serta paguyuban.

Kampanye kian terbuka setelah pengundian nomor urut nanti. Kampanye besar-besaran berpotensi memicu gejolak sehingga Rahmat mengajak kades, lurah dan tokoh masyarakat meredam konflik terbuka.

"Mari redam bersama-sama, cegah terjadinya politik uang, politik identitas, kampanye hitam, isu suku, agama, ras serta antara golongan yang sangat mudah memicu konflik sosial," kata Rahmat.

Selain itu, Rahmat juga mengajak seluruh lapisan masyarakat meredam meluasnya kabar hoax. Jika ada postingan di media sosial yang menyudutkan salah satu kontestan, jangan cepat menyebarluaskan.

"Saring dulu, baru share, perangi kabar hoax dan bijak bermedia sosial," imbuh Rahmat.

Kades, lurah dan tokoh masyarakat diminta netral. Sebagaimana netralitas yang dilakukan oleh Polri dan TNI dalam setiap tahapan pemilihan umum di Indonesia.

"Meskipun netral, para tokoh harus salurkan hak suara agar menjadi contoh bagi masyarakat, memilih di tempat pemungutan suara untuk kebaikan masyarakat, memilih pemimpin baik untuk Rokan Hulu semakin maju," imbuh Rahmat.

 

*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya