Setop Overthinking terhadap MSG, Ini Penjelasannya

MSG adalah solusi tepat bagi mereka yang ingin menikmati rasa gurih tanpa harus menghadapi bahaya kesehatan akibat kelebihan garam.

oleh Switzy Sabandar diperbarui 29 Okt 2024, 20:26 WIB
Diterbitkan 29 Okt 2024, 14:38 WIB
Monosodium Glutamat (MSG)
Ilustrasi Monosodium Glutamat (MSG) Credit: pexels.com/Lorena

Liputan6.com, Jakarta - Seiring berkembangnya kesadaran akan pentingnya pola makan sehat, banyak orang mulai mengurangi asupan garam untuk menghindari risiko kesehatan. Salah satu cara efektif untuk melakukan ini adalah dengan menggunakan monosodium glutamate (MSG), yang dapat menjaga cita rasa makanan tetap nikmat meskipun kadar natriumnya lebih rendah.

MSG adalah solusi tepat bagi mereka yang ingin menikmati rasa gurih tanpa harus menghadapi bahaya kesehatan akibat kelebihan garam. Menurut ahli gizi dan pakar diet, Leony Susan, kelebihan garam dalam makanan modern adalah salah satu penyebab utama dari berbagai masalah kesehatan. 

"Banyak orang tidak menyadari bahwa sumber natrium berlebih bukan hanya berasal dari garam dapur, tetapi juga banyak terkandung dalam makanan olahan," jelas Leony. 

Konsumsi garam berlebih dapat meningkatkan risiko tekanan darah tinggi, yang berujung pada penyakit jantung, stroke, dan komplikasi kesehatan lainnya. Oleh karena itu, penting untuk menjaga asupan natrium dalam batas yang sehat. MSG adalah senyawa yang berasal dari asam glutamat, yaitu asam amino alami yang juga terdapat dalam tomat, keju, dan daging. MSG telah lama digunakan sebagai penguat rasa umami, yang dikenal sebagai rasa gurih atau rasa dasar kelima. 

“MSG memberi kita kemampuan untuk menjaga rasa makanan tetap kaya tanpa harus menambahkan banyak garam,” jelas Leony. 

Ini memberikan manfaat nyata bagi mereka yang ingin menikmati makanan gurih tanpa berisiko mengonsumsi natrium berlebih. Mengganti sebagian garam dengan MSG dapat menurunkan natrium hingga 30-40% dalam hidangan tanpa mengurangi cita rasa.

Sebagai gambaran, MSG hanya mengandung 12% natrium, jauh lebih rendah daripada garam meja yang mengandung sekitar 39% natrium.

“Dengan menggunakan MSG dalam sup atau tumisan, kita bisa menjaga rasa asin yang disukai tanpa tambahan natrium yang tinggi,” ungkap Leony. 

Ini memungkinkan konsumen untuk menikmati hidangan yang tetap lezat tetapi lebih rendah risiko kesehatan. Selain membantu mengurangi natrium, MSG juga aman dikonsumsi dalam batas yang wajar.

Leony menegaskan bahwa berbagai studi ilmiah telah membuktikan bahwa MSG aman, dan klaim-klaim negatif tentang MSG kebanyakan tidak memiliki dasar ilmiah yang kuat. Dengan mengganti sebagian garam menggunakan MSG, kita bisa menekan asupan natrium sambil menjaga kenikmatan hidangan, terutama bagi mereka yang berisiko tinggi terhadap hipertensi.

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya