Liputan6.com, Jakarta - Bulan Syawal menjadi bulan penuh makna. Di momen ini, Perkumpulan Pabrik Mononatrium Glutamat dan Asam Glutamat Indonesia (P2MI) bekerja sama dengan Master-Kitchen MamaSuka menggelar acara Halal Bi Halal, pada Kamis (17/4/2025).
Acara ini melibatkan mahasiswa jurusan gizi Universitas Sahid, komunitas olahraga bola basket, Pawon Catering, dan berbagai rekan jurnalis untuk berbagi pengetahuan tentang Monosodium Glutamat (MSG).
Advertisement
Acara ini berisikan sharing sesion dan demo masak yang mengambil tema “MSG: Bikin Halal Bi Halal Mu Makin Epic,” menguak rahasia MSG bersama Melliana Eka (Ahli Gizi dari Healthy Go Catering), Satria Gentur Pinandita (Ketua P2MI), Chef Syafril Ramadhan--atau dikenal dengan Chef Rama serta Chef Andre dari Master-Kichen Mamasuka.
Satria Gentur Pinandita mengatakan MSG itu merupakan bahan tambahan pangan alami yang diproduksi dengan teknologi fermentasi dengan menggunakan baku baku utama tetes tebu.
"MSG dapat memberikan rasa umami atau gurih pada masakan yang berkuah serta mampu mengurangi penggunaan garam sehingga masakan tersebut akan lebih sehat," jelas Satria, dalam keterangannya, Sabtu (19/4/2025).
Sementara itu, Melliana Eka menjelaskan mengenai makanan bergizi adalah suatu makanan yang seimbang dari mulai kecukupan protein, karbohidrat, serta keseimbangan rasa yang di dapat dari bahan pangan tambahan seperti MSG, karena makanan yang dikonsumsi jangan sampai terasa hambar sehingga membuat orang yang menyantapnya tidak selera.
Oleh karena itu, dibutuhkan bahan pangan tambahan berupa MSG yang dapat memberikan rasa gurih serta membuat orang lebih lahap dalam menyantapnya.
"Makanan yang bergizi itu tidak hanya sekedar untuk memenuhi semua kebutuhan tubuh, tapi mengabaikan rasa, karena dari rasa itu segala komponen makanan dapat dirasakan oleh lidah dan menambah selera orang itu," ungkap Eka.
MSG Aman Dikonsumsi
MSG bersifat “self-limiting,” artinya penambahan MSG yang berlebihan akan menciptakan rasa yang tidak enak, dan tubuh manusia secara otomatis akan mengurangi konsumsi MSG bila diperlukan. Hal ini menjelaskan bahwa MSG aman untuk dikonsumsi dalam jumlah yang wajar.
MSG telah terbukti aman dikonsumsi, baik menurut lembaga internasional seperti JECFA-FAO/WHO maupun badan nasional seperti BPOM dan Kementerian Kesehatan.
Penelitian yang dimuat dalam Jurnal Mutu Pangan (Vol. 1(2):83-90, 2014) menunjukkan bahwa penggunaan bumbu umami seperti MSG dapat meningkatkan asupan gizi pasien TBC dan mempercepat penyembuhan penyakit.
Selain itu, penelitian yang diterbitkan dalam The American Journal of Clinical Nutrition (Vol. 90, September 2009) juga menunjukkan manfaat MSG untuk peningkatan gizi dan kesehatan pada lansia di Jepang.
Advertisement
Beri Edukasi tentang Keamanan dan Manfaat MSG
Selain sesi berbagi ilmu, acara juga dimeriahkan dengan kelas memasak dan demo masak. Chef Rama dan Chef Andre memberikan tutorial tentang cara memasak sup iga yang lezat, dengan fokus pada teknik pemberian bumbu yang tepat, termasuk penggunaan MSG dalam jumlah yang sesuai.
Satria berharap acara ini dapat memberikan edukasi yang lebih luas kepada masyarakat tentang keamanan dan manfaat MSG.
"Saya berharap pemerintah ikut berperan aktif dari mulai hulu hingga hilir dari mulai lahan pertanian tebu hingga pabrik yang mengolah tebu itu menjadi bahan dasar dari industri pangan maupun industri lainnya, karena kebutuhan akan tebu ini dan turunannya masih sangat banyak terutama bagi industri pangan dimana MSG itu dihasilkan dari produk alami, serta pemerintah melalui Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dapat memberikan edukasi bahwa produk MSG itu sangat aman untuk dikonsumsi," tutupnya.
