Gunung Ibu dan Lewotobi Laki-Laki Erupsi di Hari yang Sama, Ini Penjelasan Badan Geologi

Erupsi Gunung Ibu berlangsung pada pukul 19:51 WIT dan erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki terjadi pada pukul 19:36 WITA.

oleh Dikdik Ripaldi diperbarui 06 Jan 2025, 20:00 WIB
Diterbitkan 06 Jan 2025, 20:00 WIB
Gunung Ibu
Erupsi Gunung Ibu di Maluku Utara, Sabtu, 4 Januari 2025. (Dok. Badan Geologi)

Liputan6.com, Bandung - Gunung Ibu di Maluku Utara dan Gunung Lewotobi Laki-laki di Nusa Tenggara Timur (NTT) dilaporkan mengalami erupsi pada hari yang sama, Sabtu, 4 Januari 2025. Kini, kedua gunung api itu dinyatakan berada pada Level III (Siaga).

Berdasarkan data dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Badan Geologi, erupsi Gunung Ibu berlangsung pada pukul 19:51 WIT dengan tinggi kolom abu teramati ± 2.500 m di atas puncak (± 3.825 m di atas permukaan laut).

Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah timur laut dan timur. Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 28 mm dan durasi ± 1 menit 17 detik.

Sementara, erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki terjadi pukul 19:36 WITA dengan tinggi kolom abu teramati ± 700 m di atas puncak (± 2.284 m di atas permukaan laut).

Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah barat daya dan barat. Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 7.4 mm dan durasi ± 2 menit 22 detik.

 

Simak Video Pilihan Ini:

Rekomendasi Badan Geologi

Gunung Lewotobi Laki-Laki
Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di Nusa Tenggara Timur (NTT), Sabtu, 4 Januari 2025. (Dok. Badan Geologi)

PVMBG, Badan Geologi, telah mengeluarkan rekomendasi untuk masyarakat sehubungan dengan erupsi yang terjadi di dua gunung api itu. Berikut isi rekomendasi tersebut: 

Rekomendasi Erupsi Gunung Ibu

1. Masyarakat di sekitar G. Ibu dan pengunjung/wisatawan agar tidak beraktivitas di dalam radius 4 km dan perluasan sektoral berjarak 5.5 km ke arah bukaan kawah di bagian utara dari kawah aktif G. Ibu.

2. Jika terjadi hujan abu, masyarakat yang beraktivitas di luar rumah disarankan untuk menggunakan pelindung hidung, mulut (masker) dan mata (kacamata).

3. Seluruh pihak agar menjaga kondusivitas suasana di masyarakat, tidak menyebarkan narasi bohong (hoax), dan tidak terpancing isu-isu yang tidak jelas sumbernya. Masyarakat agar selalu mengikuti arahan dari Pemerintah Daerah.

4. Pemerintah Kabupaten Halmahera Barat agar senantiasa berkoordinasi dengan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi di Bandung atau dengan Pos Pengamatan G. Ibu di Gam Ici untuk mendapatkan informasi langsung tentang aktivitas G. Ibu.

5. Masyarakat, instansi pemerintah, maupun instansi terkait lainnya dapat memantau perkembangan aktivitas maupun rekomendasi G. Ibu melalui aplikasi android Magma Indonesia, website Magma Indonesia (www.vsi.esdm.go.id atau https://magma.esdm.go.id), dan media sosial PVMBG (facebook, twitter, dan instagram).

Rekomendasi Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki 

1. Masyarakat di sekitar G. Lewotobi Laki-laki dan pengunjung/wisatawan tidak melakukan aktivitas apapun dalam radius 5 Km dari pusat erupsi G. Lewotobi Laki-laki dan sektoral Barat Daya - Utara - Timur Laut sejauh 6 Km.

2. Masyarakat agar tenang dan mengikuti arahan Pemda serta tidak mempercayai isu-isu yan tidak jelas sumbernya.

3. Masyarakat di sekitar G. Lewotobi Laki-laki mewaspadai potensi banjir lahar hujan pada sungai-sungai yang berhulu di puncak G. Lewotobi Laki-laki jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi terutama daerah Dulipali, Padang Pasir, Nobo, Klatanlo, Hokengjaya, Boru, Nawakote.

4. Masyarakat yang terdampak hujan abu G. Lewotobi Laki-laki memakai masker/penutup hidung-mulut untuk menghindari bahaya abu vulkanik pada sistem pernafasan.

5. Pemerintah Daerah senantiasa berkoordinasi dengan Pos Pengamatan G. Lewotobi Laki-laki di Desa Pululera, Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Folres Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur atau Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Becana Geologi, Badan Geologi di Bandung. 

6. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi akan selalu berkoordinasi dengan BPBD Provinsi Nusa Tenggara Timur dan Satlak PB setempat dalam memberikan informasi tentang kegiatan G. Lewotobi Laki-laki. Untuk informasi lebih jelas dapat mengubungi Pos Pengamatan G. Lewotobi Laki-laki atau mengubungi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Badan Geologi, Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral pada nomor telepon 022-7272606.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya