Liputan6.com, Yogyakarta - Memulai usaha tentu akan membutuhkan cara mengelola keuangan yang baik dan benar. Dosen Departemen Ekonomi dan Bisnis dari Sekolah Vokasi UGM, Siti Muslihah mengatakan mengelola keuangan untuk bisnis UMKM yaitu harus memisahkan antara keuangan pribadi dan usaha. “Ini harus dilakukan. Kita perlu membuka rekening khusus usaha dan melacak transaksinya,” tegasnya, Rabu 11 Desember 2024 lalu.
Siti mengatakan cara mengelola keuangan lainnya adalah penyusunan anggaran mulai dari analisis pendapatan, identifikasi biaya, penyisihan dana, pembuatan alokasi anggaran, dan monitoring serta evaluasi berkala. Pengusaha baru harus sering mencatat semua jenis transaksi agar arus kas dapat terpantau. “Kalau rajin mencatat semua transaksi, maka pantauan laba dan rugi akan lebih mudah kita lihat,” ujarnya soal tips mengelola keuangan.
Advertisement
Advertisement
Baca Juga
Lebih lanjut Siti mengatakan para pelaku UMKM harus memisahkan modal dan keuntungan. Menurutnya, keuntungan harus dialokasikan untuk investasi modal usaha, dana darurat, dan kepentingan pribadi. Langkah ini penting dilaksanakan demi menghindari potensi UMKM terlilit utang besar atau bahkan kebangkrutan. “Kita harus punya tabungan dari keuntungan yang bisa dipakai untuk operasional minimal 3 bulan. Kalau terpaksa harus utang boleh, tapi pilih yang bunga rendah seperti KUR agar tidak memberatkan,” tambahnya.
Cara mengelola keuangan lainnya, Siti mendorong para pelaku UMKM agar terbiasa dengan teknologi sehingga mampu memanfaatkan aplikasi pembukuan digital yang dinilai lebih praktis. Selain itu, ia juga mendorong untuk mengoptimalkan penjualan digital melalui e-commerce. “Jika Bapak dan ibu menemui kesulitan dalam usaha, konsultasi dengan ahli atau belajar digitalisasi dengan kaum muda adalah hal yang sangat baik dilakukan,” ujarnya.