Liputan6.com, Yogyakarta - Menjelang libur Lebaran masyarakat sering membeli banyak kebutuhan sehingga pengeluaran tidak dapat dikontrol dan berakhir dengan habisnya uang. Dosen Departemen Ilmu Ekonomi FEB UGM, Akhmad Akbar Susamto, mengatakan kondisi ini sering terjadi, oleh karena itu ia memberikan tips mengelola keuangan jelang lebaran agar keuangan tetap sehat sebelum dan setelah lebaran.
“Perlu dipikirkan secara sungguh-sungguh barang apa saja yang akan kita belanjakan dan sumber pendapatannya dari mana saja,” jelasnya dalam FEB UGM Podcast berjudul Rahasia Kelola Keuangan Menjelang Lebaran, Bebas Tekor! baru-baru ini.
Ia mengatakan perencanaan belanja dan mengatur skala prioritas sangat penting dalam mengelola keuangan. Menurutnya sebelum merancang pengeluaran, perlu menentukan kebutuhan yang memang benar-benar dibutuhkan.
Advertisement
Baca Juga
“Sebelum merancang pengeluaran, diperlukan penentuan kebutuhan yang mana yang urgent dan yang less urgent. Kemudian, beberapa kebutuhan ini diurutkan mulai dari yang paling wajib dibeli hingga yang bisa ditunda,” tambahnya.
Tips mengelola keuangan jelang Lebaran menurut Akbar kehadiran fitur pembayaran digital serta pay later menjadi salah satu faktor yang meningkatkan tindakan belanja. Kemudahan pembayaran itulah yang pada akhirnya berujung pada perilaku impulsive buying.
“Jangan belanja ketika kita sedang lapar baik lapar fisik maupun lapar pikiran. Mencari promo itu tidak apa-apa, tetapi jika tidak butuh mengapa harus membeli?,” ujarnya.
Akbar mengatakan perencanaan keuangan menjelang lebaran ini mencakup pengeluaran yang dianjurkan oleh agama, yaitu bersedekah, sehingga mengalokasikan pengeluaran yang tidak krusial dapat disalurkan untuk sedekah.
Momen lebaran juga identik dengan Tunjangan Hari Raya (THR), yang dapat digunakan untuk hal-hal yang relatif tidak krusial.
“Jangan sampai kita menggunakan tabungan untuk membeli hal-hal yang tidak mendesak karena sifat THR itu sebagai tunjangan untuk merayakan hari raya. Jadi, perlu berhati-hati untuk menghitung perencanaan keuangan,” tambahnya.
“Jangan sampai kemudian kita itu melakukan hal-hal yang less urgent itu dengan tabungan yang yang sebenarnya sudah kita simpan jauh-jauh hari untuk hal-hal yang lebih penting yang mendesak dan yang darurat. Nah THR itu bisa kita gunakan dan memang namanya juga tunjangan hari raya dikasih untuk bisa merayakan hari raya,” paparnya.
Tips mengelola keuangan jelang Lebaran ini tidak hanya berlaku bagi karyawan tapi juga untuk mahasiswa yang belum memiliki pendapatan sendiri dan masih mengandalkan uang bulanan. Menurutnya mahasiswa perlu membuat perencanaan belanja agar pengelolaan keuangan berjalan dengan baik.