Warga Suka Pedas, Jabar Gelontorkan Miliaran Rupiah untuk 'Beli' Cabai Rawit per Tahun

Konsumsi cabai rawit di Jabar mencapai 42 ribu ton per tahun, namun produksinya baru menyentuh 35 ton.

oleh Arie Nugraha diperbarui 19 Jan 2025, 11:00 WIB
Diterbitkan 19 Jan 2025, 11:00 WIB
Sambut Ramadan 2023, Harga Cabai di Jakarta Mulai Pedas
Aneka jenis cabai dijual di Pasar Kebayoran, Jakarta, Selasa (7/3/2023). Harga cabai rawit merah di DKI Jakarta terpantau naik sudah menembus Rp 100 ribu per kilogram. (Liputan6.com/Angga Yuniar)... Selengkapnya

Liputan6.com, Bandung - Sekretaris Daerah Herman Suryatman menyebutkan dari 12 komoditas pangan utama di Jawa Barat, delapan di antaranya mengalami surplus, sedangkan empat lainnya defisit, termasuk cabai rawit.

Menurut Herman konsumsi cabai rawit di Jabar mencapai 42 ribu ton per tahun, namun produksinya baru menyentuh 35 ton sehingga terjadi defisit 7 ribu ton.

"Bayangkan, kita mengeluarkan sekitar Rp329 miliar per tahun hanya untuk memenuhi kebutuhan cabai rawit yang sebenarnya bisa kita tanam sendiri di halaman rumah. Desa-desa di Jawa Barat harus siap menjadi lokus kedaulatan pangan, mulai dari cabai rawit," ujarnya dalam keterangannya ditulis Rabu (15/1/2025).

Untuk itu Herman mengajak seluruh kelompok masyarakat agar memanfaatkan halamannya untuk menanam cabai. Herman menambahkan, jika setiap rumah tangga di desa menanam cabai rawit, potensi penghematan yang dapat dicapai sangat signifikan.

Ia menuturkan, dengan asumsi setiap desa memiliki 1.000 kepala keluarga, konsumsi cabai rawit per bulan mencapai Rp150 juta. Jika dikalikan 12 bulan, dalam satu tahun sebuah desa bisa menghemat sekitar Rp1,8 miliar.

"Dengan total 5.311 desa di Jawa Barat, kita bisa menabung hingga Rp9,5 triliun per tahun," jelasnya.

Herman menekankan pentingnya perubahan mental masyarakat dalam memanfaatkan lahan yang tersedia, meski itu hanya halaman rumah.

Herman mengajak kepala desa dan perangkat desa untuk menjadikan Hari Desa Nasional sebagai momentum untuk membangun kemandirian pangan.

"Kita tidak butuh APBD atau APBN, yang dibutuhkan adalah komitmen, edukasi yang berulang-ulang dan keberanian untuk memulai. Mulai dari langkah kecil, seperti menanam cabai rawit. Kalau kita melakukannya secara terstruktur, sistemik, dan masif, hasilnya akan luar biasa," ucap Herman.

 

Lokasi Peringatan Hari Desa Nasional

Dua lokasi pelaksanaan peringatan Hari Desa Nasional di Jawa Barat (Jabar) telah diumumkan oleh Penjabat (Pj) Gubernur Bey Machmudin, yakni Kabupaten Subang dan Kabupaten Sumedang, Selasa (14/1/2025).

Bey menghadiri Hari Desa Nasional di Subang, dengan meluncurkan Festival Bangun Desa Bangun Indonesia tepatnya di Desa Cisaat, Kecamatan Ciater.

Bey Machmudin berharap Hari Desa dijadikan momentum refleksi pencapaian pembangunan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa.

"Mari kita bersama-sama menjaga dan meningkatkan kualitas hidup di desa melalui berbagai program dan aktivitas, dengan partisipasi aktif dan kerja nyata," ujar Bey.

Saat ini, di Jabar tidak ada lagi desa tertinggal dan sangat tertinggal. Dari total 5.311 desa, sebanyak 2.448 sudah berstatus mandiri, 2.355 terkategori desa maju, dan hanya 508 desa yang berstatus berkembang.

Menurut Bey, pencapaian ini atas dasar kolaborasi dan inovasi semua stakeholders. "Alhamdulillah berkat kolaborasi dan inovasi dari berbagai pihak, saat ini tidak ada lagi desa tertinggal dan sangat tertinggal di Jawa Barat," katanya.

Bey berharap 508 desa berkembang dapat menjadi maju dan mandiri di bawah kepemimpinan Gubernur Jabar terpilih Dedi Mulyadi.

"Hanya tersisa 500-an desa yang berkembang, saya yakin di bawah kepemimpinan Pak Dedi Mulyadi desa berkembang dapat menjadi desa mandiri dan maju," sebutnya.

 

Desa Jadi Sumber Utama Ketahanan Pangan

Bey Machmudin menekankan pentingnya desa sebagai akar kekuatan bangsa. Menurutnya, desa tidak hanya menjadi pusat kehidupan masyarakat, tetapi juga menjadi penyedia utama sumber daya alam dan pangan.

Karena itu, Bey mengatakan Pemda Provinsi Jabar akan berupaya membangun, dan memperbaiki infrastruktur yang ada di Desa.

“Pemerintah terus berupaya membangun infrastruktur dasar, memperbaiki transportasi desa, dan menyediakan fasilitas publik yang memadai. Desa yang memiliki akses yang baik akan lebih mudah berkembang secara sosial dan ekonomi, sehingga masyarakatnya pun semakin sejahtera,” ujar Bey.

Ia mengatakan bahwa infrastruktur yang baik, seperti transportasi desa, akan mempermudah desa berkembang secara sosial dan ekonomi sehingga masyarakatnya dapat hidup lebih sejahtera.

Selain pembangunan infrastruktur, Bey menekankan pentingnya pemberdayaan masyarakat desa dalam memaksimalkan potensi lokal, khususnya di sektor pertanian dan UMKM.

“Pemerintah berkomitmen memperkuat ekonomi desa melalui pelatihan keterampilan, akses permodalan, dan kolaborasi dengan pelaku usaha. Dengan mendorong UMKM dan mengintegrasikan produk lokal ke pasar yang lebih luas, desa akan mencapai kemandirian ekonomi yang lebih kuat,” tuturnya.

 

Gema Tandan Desa

Dalam kesempatan tersebut, Bey Machmudin Bersama para menteri meninjau lokasi pencanangan program "Gema Tandan Desa" (Gerakan Menanam untuk Ketahanan Pangan Desa) yang bertujuan untuk memperkuat ketahanan pangan di tingkat desa.

Lahan desa di Cibeureum Kulon dimanfaatkan secara optimal dengan penanaman jagung, serta pengelolaan peternakan Ayam Sentul dan Domba Garut, yang menjadi sumber pangan utama bagi masyarakat setempat.

Program "Gema Tandan Desa" diharapkan menjadi wujud nyata komitmen pemerintah dalam memperkuat ketahanan pangan desa. Bey menyebutkan bahwa gerakan ini memiliki dua dimensi strategis: keberlanjutan dan pemberdayaan ekonomi.

“Desa sebagai pusat produksi pangan harus mampu menyediakan bahan pangan yang cukup, bergizi, dan berkelanjutan. Gerakan ini tidak hanya mendukung keberlanjutan ekosistem desa tetapi juga memberdayakan ekonomi masyarakat setempat,” kata Bey.

Hari Desa Nasional 2025 di Desa Cibeureum Kulon menjadi momentum penting untuk memperkuat peran desa dalam mendukung ketahanan pangan nasional sekaligus memberdayakan masyarakat desa agar lebih mandiri dan sejahtera.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya