Liputan6.com, Jakarta - Tim gabungan kembali berhasil mengevakuasi satu korban yang tertimbun longsor di Pekalongan, Jawa Tengah, pada Selasa (21/1/2025). Dengan ditemukannya satu korban meninggal dunia, total korban yang berhasil ditemukan hingga pukul 17.30 WIB menjadi 17 orang.
Berdasarkan informasi Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari, untuk sementara, laporan jumlah korban hilang bertambah menjadi 9 orang.
Baca Juga
“Hingga kini tim gabungan masih melakukan upaya pencarian dan evakuasi korban. Namun upaya tersebut terkendala cuaca dan kondisi jalan yang terputus di lapangan,” kata Abdul dalam keterangan tertulis.
Advertisement
Adapun, lokasi sulit diakses oleh alat berat yang dibutuhkan untuk evakuasi. “Hujan juga masih mengguyur hingga saat ini yang menyulitkan tim pencarian melakukan penyisiran di lokasi kejadian,” ujarnya.
Sementara itu, banjir juga melanda 9 kecamatan di Kabupaten Pekalongan yaitu Kecamatan Petungkriyono, Kecamatan Doro, Kecamatan Lebakbarang, Kecamatan Talun, Kecamatan Karanganyar, Kecamatan Kedungwuni, Kecamatan Wonopringgo, Kecamatan Wiradesa, dan Kecamatan Tirto.
Akibat banjir, 2 orang mengalami luka ringan. 145 orang terpaksa harus mengungsi. Titik pengungsian berada di Mushola As-Syafaah sebanyak 75 jiwa dan di Mushola Baitul Makmur sebanyak 70 jiwa.
Selain korban jiwa, banjir juga menyebabkan 25 unit rumah rusak berat, 3 akses jalan tergenang, 3 jembatan putus, dan 1 tanggul yang berada di Kecamatan Tirto jebol.
BPBD Kabupaten Pekalongan segera melakukan penangan darurat bencana banjir dengan memberikan bantuan karung sebanyak 1.875 lembar untuk tanggul limpas di Desa Pesanggrahan, Kelurahan Bener dan Desa Karanghompo.
Merujuk prakiraan cuaca BMKG tiga hari ke depan hingga (23/1) wilayah Kabupaten Pekalongan masih berpotensi terjadi hujan dengan intensitas ringan hingga sedang yang dapat memicu terjadinya banjir, banjar bandang, dan tanah longsor.
Sementara itu, selama proses penanganan darurat bencana longsor Pekalongan, warga diminta untuk tidak mendekati lokasi kejadian khawatir adanya longsor susulan.