Â
Liputan6.com, Jakarta - Gunung Dukono kembali erupsi pada Jumat (28/2/2025), pukul 08.31 WIT. Laporan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyebutkan, tinggi kolom letusan Gunung Dukono teramati mencapai 1.500 meter di atas puncak, atau sekitar 2.587 meter di atas permukaan laut.
Advertisement
Baca Juga
Kolom abu erupsi Gunung Dukono teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal ke arah timur. Saat laporan ini dibuat, erupsi masih berlangsung.
Advertisement
Petugas Pos Pantau Gunung Dukono Bambang Sugiono mengimbau, masyarakat dan wisatawan yang di sekitar Gunung Dukono dilarang beraktivitas, mendaki, dan mendekati Kawah Malupang Warirang di dalam radius 4 km.
"Direkomendasikan agar masyarakat menyediakan penutup hidung dan mulut," katanya.
Mengingat letusan dengan abu vulkanik secara periodik terjadi dan sebaran abu mengikuti arah dan kecepatan angin, sehingga area landaan abunya tidak tetap, maka direkomendasikan agar masyarakat di sekitar Gunung Dukono untuk selalu menyediakan masker/penutup hidung dan mulut untuk digunakan pada saat dibutuhkan guna menghindari ancaman bahaya abu vulkanik pada sistem pernapasan.
Sepanjang 2025, Gununung Dukono tercatat sudah meletus sebanyak 13 kali. Hingga hari ini, Jumat, 28 Februari 2025, pukul 07.22 WIB, Gunung Dukono masih berstatus Waspada (Level II).
Apakah Gunung Dukono Masih Aktif?
Berdasarkan laporan PVMBG, menurut hasil pemantauan sepanjang Kamis (27/2/2025), pukul 00.00-24.00 WIT, Gunung Dukono mengakami sebanyak 195 kali gempa Letusan/Erupsi dengan amplitudo 6-34 mm, dan lama gempa 34.67-76.93 detik, serta 4 kali gempa Tektonik Jauh dengan amplitudo 10-34 mm, S-P 17.82-39.9 detik dan lama gempa 72.74-107.94 detik, lalu 1 kali gempa Tremor Menerus dengan amplitudo 1-5 mm, dominan 2 mm.
Advertisement
