Liputan6.com, Jakarta - Gunung Dukono kembali erupsi pada Rabu (12/3/2025), pukul 09.47 WIT. Laporan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyebutkan, tinggi kolom letusan Gunung Dukono teramati mencapai 1.500 meter di atas puncak, atau sekitar 2.587 meter di atas permukaan laut.
Kolom abu erupsi Gunung Dukono teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah barat dan barat laut. Saat laporan ini dibuat, erupsi masih berlangsung.
Advertisement
Baca Juga
Petugas Pos Pantau Gunung Dukono M Saum Amin, mengimbau masyarakat dan wisatawan yang ada di sekitar Gunung Dukono untuk tidak beraktivitas, mendaki, dan mendekati Kawah Malupang Warirang di dalam radius 4 km.
Advertisement
Mengingat letusan dengan abu vulkanik secara periodik terjadi dan sebaran abu mengikuti arah dan kecepatan angin, sehingga area landaan abunya tidak tetap, maka direkomendasikan agar masyarakat di sekitar Gunung Dukono untuk selalu menyediakan masker/penutup hidung dan mulut untuk digunakan pada saat dibutuhkan guna menghindari ancaman bahaya abu vulkanik pada sistem pernapasan.
Sepanjang 2025, Gunung Dukono tercatat sudah meletus sebanyak 33 kali. Hingga hari ini, Rabu (12/3/2025), pukul 08.25 WIB, Gunung Dukono masih berstatus Waspada (Level II).
Apakah Gunung Dukono Masih Aktif?
Berdasarkan hasil laporan PVMBG, menurut pemantauan per Selasa (11/3/2025) pukul 00.00-24.00 WIT, Gunung Dukono tercatat mengalami sebanyak 143 kali gempa Letusan/Erupsi dengan amplitudo 6-34 mm, dan lama gempa 38.03-99.28 detik, serta 10 kali gempa Tektonik Jauh dengan amplitudo 6-34 mm, S-P 12.81-70.6 detik dan lama gempa 64.12-105.13 detik, lalu 1 kali gempa Tremor Menerus dengan amplitudo 1-5 mm, dominan 2 mm.
Advertisement
