Â
Liputan6.com, Jakarta - Gunung Dukono di Halmahera Barat Maluku Utara kembali erupsi pada Rabu (12/2/2025), pukul 09.42 WIT. Laporan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyebutkan, tinggi kolom letusan Gunung Dukono teramati mencapai 1.100 meter di atas puncak, atau sekitar 2.187 meter di atas permukaan laut.
Advertisement
Baca Juga
Kolom abu erupsi Gunung Dukono teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal ke arah timur. Saat laporan ini dibuat, erupsi masih berlangsung.
Advertisement
Menurut Laporan dari Petugas Pos Pantau Gunung Dukono Bambang Sugiono, masyarakat dan wisatawan yang berada di sekitar Gunung Dukono dilarang beraktivitas, mendaki, dan mendekati Kawah Malupang Warirang di dalam radius 4 km.
"Direkomendasikan agar masyarakat selalu pakai masker," katanya menurut keterangan tertulis.
Mengingat letusan dengan abu vulkanik secara periodik terjadi dan sebaran abu mengikuti arah dan kecepatan angin, sehingga area landaan abunya tidak tetap, maka direkomendasikan agar masyarakat di sekitar Gunung Dukono untuk selalu menyediakan masker/penutup hidung dan mulut untuk digunakan pada saat dibutuhkan guna menghindari ancaman bahaya abu vulkanik pada sistem pernapasan.
Sepanjang 20205, Gunung Dukono tercatat sudah meletus sebanyak 6 kali. Hingga hari ini, Rabu (12/2/2025), pukul 10.37 WIB, Gunung Dukono masih berstatus Waspada (Level II).
Apakah Gunung Dukono Masih Aktif?
Berdasarkan laporan PVMBG, menurut hasil pemantauan sepanjang Selasa (11/2/2025), periode pukul 00.00-24.00 WIT, Gunung Dukono tercatat mengalami sebanyak 249 kali gempa Letusan/Erupsi dengan amplitudo 6-34 mm, dan lama gempa 35.19-190.76 detik, serta 4 kali gempa Tektonik Jauh dengan amplitudo 14-20 mm, S-P 13.33-20.02 detik dan lama gempa 62.26-72.96 detik, lalu 1 kali gempa Tremor Menerus dengan amplitudo 1-6 mm, dominan 2 mm.A
Advertisement
![Loading](https://cdn-production-assets-kly.akamaized.net/assets/images/articles/loadingbox-liputan6.gif)