Gunung Dukono Erupsi, Semburkan Abu Vulkanik 1.000 Meter ke Arah Tenggara

Gunung Dukuno di Halmagera Barat, Maluku Utara, kembali erupsi pada Senin pagi (10/2/2025), pukul 11.05 WIT.

oleh Ahmad Apriyono diperbarui 10 Feb 2025, 09:57 WIB
Diterbitkan 10 Feb 2025, 09:57 WIB
Gunung Dukono
Gunung Dukuno di Halmagera Barat, Maluku Utara, kembali erupsi pada Senin pagi (10/2/2025), pukul 11.05 WIT. (Liputan6.com/ Dok PVMBG)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Gunung Dukuno di Halmagera Barat, Maluku Utara, kembali erupsi pada Senin pagi (10/2/2025), pukul 11.05 WIT. Laporan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyebutkan, tinggi kolom letusan Gunung Dukono teramati mencapai 1.000 meter di atas puncak, atau sekitar 2.087 meter di atas permukaan laut.

Kolom abu erupsi Gunung Dukono teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal ke arah tenggara. Saat laporan ini dibuat, erupsi masih berlangsung.

Masyarakat dan wisatawan yang berada di sekitar Gunung Dukono dilarang beraktivitas, mendaki, dan mendekati Kawah Malupang Warirang di dalam radius 4 km.

Mengingat letusan dengan abu vulkanik secara periodik terjadi dan sebaran abu mengikuti arah dan kecepatan angin, sehingga area landaan abunya tidak tetap, maka direkomendasikan agar masyarakat di sekitar Gunung Dukono untuk selalu menyediakan masker/penutup hidung dan mulut untuk digunakan pada saat dibutuhkan guna menghindari ancaman bahaya abu vulkanik pada sistem pernapasan.

Sepanjang 2025, Gunung Dukono tercatat sudah meletus sebanyak 4 kali. Hingga hari ini, Senin, 10 Februari 2025 pukul 09.51 WIB, Gunung Dukono masih berstatus Waspada (Level II). 

Apakah Gunung Dukono Masih Aktif?

Menurut laporan PVMBG, beradasarkan pengamatan per Minggu (9/2/2025), pukul 00.00-24.00 WIB, Gunung Ibu tercatat mengalami 242 kali gempa Letusan/Erupsi dengan amplitudo 6-34 mm, dan lama gempa 41.15-151.61 detik, kemudian 3 kali gempa Tektonik Jauh dengan amplitudo 7-14 mm, S-P 14.21-29.08 detik dan lama gempa 48.44-84.76 detik, serta 1 kali gempa Tremor Menerus dengan amplitudo 1-5 mm, dominan 2 mm.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya