Liputan6.com, Jakarta - Komedian kondang Indonesia, Wendi Cagur, mendadak dilarikan ke rumah sakit pada 11 Maret 2025. Keluhan sakit dada hebat yang dialaminya menjadi penyebab utama dirinya harus mendapatkan perawatan medis.
Awalnya dirawat di rumah sakit terdekat dari lokasi syuting, kondisi Wendi Cagur yang memburuk membuatnya dipindahkan ke rumah sakit yang lebih dekat dengan kediamannya.
Baca Juga
Setelah menjalani berbagai pemeriksaan, terungkap bahwa GERD adalah penyakit yang diderita oleh Wendi Cagur. GERD atau Gastroesophageal Reflux Disease merupakan kondisi naiknya asam lambung ke kerongkongan, yang bisa menimbulkan gejala serius jika diabaikan.
Advertisement
Wendi Cagur Mengeluhkan Sakit Dada, Ternyata GERD
Istri Wendi Cagur, Ayu Natasya, mengungkapkan bahwa sang suami sebenarnya sudah mengeluhkan sakit dada beberapa hari sebelum kejadian. Meskipun sempat dibawa ke IGD dan menjalani pemeriksaan jantung yang hasilnya dinyatakan aman, diagnosis tetap mengarah pada GERD adalah penyebab utama keluhan tersebut. Setelah perawatan awal di IGD, Wendi Cagur sempat diperbolehkan pulang. Namun, kondisinya yang memburuk membuatnya kembali dilarikan ke rumah sakit, bahkan beberapa sumber menyebutkan ia diangkut menggunakan ambulans.
Kondisi kesehatan Wendi Cagur pasca perawatan belum diungkap secara detail. Namun, berbagai pemberitaan menyebutkan bahwa ia tengah menjalani perawatan intensif terkait penyakit GERD-nya. Kasus ini menyoroti pentingnya pemahaman masyarakat akan GERD adalah kondisi yang dapat menimbulkan gejala serius jika tidak segera ditangani.
Advertisement
Mengenal GERD dan Gejalanya
GERD adalah penyakit kronis yang terjadi karena sfingter esofagus bagian bawah (LES), cincin otot di bagian bawah kerongkongan, tidak menutup sempurna atau terlalu rileks, sehingga asam lambung dapat kembali naik ke kerongkongan. Wendi Cagur sendiri mengalami gejala GERD yang cukup parah, seperti nyeri dada dan ketidaknyamanan yang menyerupai serangan jantung.
Menurut Mayo Clinic, gejala yang perlu diwaspadai antara lain:
- Sensasi terbakar di dada (heartburn)
- Kembung dan sendawa setelah makan
- Nyeri ulu hati
- Batuk kronis
- Suara serak
- Dada sesak dan dahak berlebih
Jika dibiarkan tanpa penanganan, GERD adalah penyakit yang dapat memicu masalah kesehatan serius lainnya, seperti esofagitis atau bahkan kanker esofagus. Pengobatannya meliputi perubahan gaya hidup, pengobatan rumahan, dan obat-obatan. Pada kasus berat, mungkin diperlukan tindakan pembedahan.
Faktor Risiko GERD
Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko terkena GERD adalah:
- Gaya Hidup: Kelebihan berat badan, makan berlebihan, konsumsi kafein, alkohol, cokelat, makanan pedas, dan berbaring setelah makan.
- Kehamilan: Hormon progesteron yang merelaksasi LES, menyebabkan refluks asam.
- Kondisi Lain: Hernia hiatus, skleroderma, dan gangguan jaringan ikat.
- Obat-obatan: Antikolinergik, benzodiazepin, NSAID, aspirin, nitrogliserin, albuterol, penghambat saluran kalsium, antidepresan, dan glukagon.
Advertisement
GERD dan Kesehatan Mental
Bagi penderita GERD, kecemasan bisa menjadi faktor yang memperburuk kondisi. Kondisi GERD adalah penyakit yang kronis dan sulit dideteksi sejak dini sehingga dapat memicu kecemasan. Stres juga diketahui dapat memperburuk kondisi tubuh, termasuk meningkatkan produksi asam lambung.
Dr. Andri, spesialis kedokteran jiwa, menjelaskan, "Salah satu faktor yang bisa menyebabkan gangguan lambung itu karena meningkatnya asam lambung akibat stres yang berlebihan, karena adanya pengaruh dari sistem saraf pusat dan gastrin yaitu zat yang membuat asam lambung meningkat."
Hubungan antara otak dan lambung, yang dikenal sebagai brain gut axis, menjelaskan mengapa kecemasan dapat mempengaruhi kondisi GERD adalah penyakit yang bisa menjadi lebih parah jika stres tidak dikelola dengan baik.
