Sejarah dan Tema Hari Perawat Nasional

Rumah sakit swasta pun mulai banyak didirikan. Keberadaan rumah sakit membutuhkan peran perawat untuk melayani para pasien.

oleh Switzy Sabandar Diperbarui 17 Mar 2025, 21:00 WIB
Diterbitkan 17 Mar 2025, 21:00 WIB
Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) yang Menjadi Pemeran Utama dalam Menyuarakan Aspirasi Organisasi Profesi Membeberkan Alasan Menolah RUU Kesehatan Disahkan Hari Ini (Ade Nasihudin Al Ansori/Liputan6.com)
Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) yang Menjadi Pemeran Utama dalam Menyuarakan Aspirasi Organisasi Profesi Membeberkan Alasan Menolah RUU Kesehatan Disahkan Hari Ini (Ade Nasihudin Al Ansori/Liputan6.com)... Selengkapnya

Liputan6.com, Yogyakarta - Hari Perawat Nasional diperingati setiap 17 Maret. Tanggal peringatan ini bertepatan dengan pembentukan Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) pada 1974.

Perawat memiliki peran penting dalam sistem pelayanan kesehatan. Perawat bertugas memberikan perawatan serta mengedukasi masyarakat terkait kesehatan dan pencegahan penyakit.

Perawat bekerja sama dengan dokter dan tenaga medis lainnya demi dapat memberikan perawatan kesehatan yang optimal. Itulah sebabnya, perawat memiliki peran yang cukup vital dalam pelayanan kesehatan.

Melalui Hari Perawat Nasional, masyarakat dapat mengungkapkan rasa terima kasih kepada para perawat karena telah memberikan pengabdian luar biasa bagi negara. Mereka juga sangat berjasa dalam merawat pasien.

Perawat menjadi salah satu profesi yang bekerja keras di garis depan untuk kesehatan masyarakat. Para perawat yang berjasa tersebut tergabung dalam sebuah wadah atau organisasi bernama PPNI.

PPNI adalah organisasi profesi perawat yang menjadi wadah bagi seluruh perawat di Indonesia. PPNI dibentuk dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan melalui peran penting para perawat yang tersebar di seluruh Indonesia.

Mengutip dari berbagai sumber, dunia keperawatan sebenarnya sudah ada sejak masa pemerintahan kolonial Belanda. Pada 1812-1816, wilayah Nusantara masih dikuasai oleh VOC. Pada masa itu, perawat sudah hadir di tengah masyarakat dengan mengusung semboyan “Kesehatan adalah milik manusia”.

Perawat yang berasal dari kalangan pribumi disebut dengan istilah verpleger. Pada 1816-1942, perawat mulai dikenal luas di masyarakat sekitar.

Rumah sakit swasta pun mulai banyak didirikan. Keberadaan rumah sakit membutuhkan peran perawat untuk melayani para pasien.

Namun, saat masa kekuasaan Jepang di Indonesia, dunia keperawatan justru mengalami kemunduran. Baru setelah masa kemerdekaan, dunia keperawatan mulai berkembang. Terlebih, saat mulai banyak didirikan rumah sakit. Sejak saat itu, profesi perawat menjadi semakin banyak dibutuhkan di Indonesia.

Pada 1952, kebutuhan perawat semakin meningkat, sehingga mendorong pemangku kebijakan untuk mendirikan sekolah pengatur rawat. Pada 1962, mulai berdiri Akademi Keperawatan yang setara dengan diploma.

Bersamaan dengan itu, muncul berbagai organisasi perawat, seperti Perkumpulan Kaum Verpleger Foster Indonesia (PKVI), Persatuan Djuru Kesehatan Indonesia (PDKI), Persatuan Perawat Indonesia (PPI), serta Ikatan Perawat Indonesia (IPI). Pada tanggal 17 Maret 1974, berbagai organisasi tersebut melakukan fusi organisasi untuk membuat wadah besar yang kemudian diberi nama Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI).

Sejak saat itu, 17 Maret diperingai sebagai Hari Perawat Nasional. Tahun ini, Hari Perawat Nasional sekaligus HUT PPNI ke-51 mengusung tema Perawat Kuat Bersinergi Membangun Bangsa.

Penulis: Resla

Promosi 1

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya