Liputan6.com, Lampung - Keluarga besar Inspektur Satu (Iptu) Lusiyanto, Kapolsek Negara Batin, Kabupaten Way Kanan, Lampung, yang menjadi korban penembakan, menuntut keadilan. Mereka berharap pelaku mendapatkan hukuman setimpal atas perbuatannya.
Kerabat almarhum, Sulthoni, mengungkapkan bahwa kepergian Lusiyanto meninggalkan duka mendalam bagi keluarga. Menurutnya, almarhum dikenal sebagai sosok yang baik dan selalu menjadi pengayom bagi keluarga besar. "Kami sangat kehilangan. Beliau orang baik dan selalu peduli dengan keluarga," ujar Sulthoni saat ditemui di RS Bhayangkara, Selasa (18/3/2025) dini hari.
Advertisement
Sulthoni juga mengaku tidak memiliki firasat apa pun sebelum kejadian tragis yang merenggut nyawa Lusiyanto. Begitu mendapat kabar duka, pihak keluarga langsung menuju rumah sakit. Atas insiden ini, keluarga berharap proses hukum berjalan dengan adil dan pelaku dihukum seberat-beratnya. "Kami meminta keadilan, pelaku harus dihukum seadil-adilnya," tegasnya.
Advertisement
Jenazah Iptu Lusiyanto rencananya akan dibawa ke kampung halamannya di Belitang, Sumatera Selatan, untuk disemayamkan dan dimakamkan. Kepergian Kapolsek Negara Batin itu tidak hanya meninggalkan luka bagi keluarga, tetapi juga rekan-rekan sejawatnya di kepolisian. Lusiyanto dikenal sebagai pribadi yang berdedikasi dalam tugasnya sebagai penegak hukum sekaligus pemimpin di wilayahnya.
Kasus penembakan ini masih dalam proses penyelidikan pihak kepolisian. Keluarga dan masyarakat kini menanti kepastian hukum bagi pelaku.