Liputan6.com, Jakarta - Nguber Drummer mengadakan drum clinic di Surabaya beberapa waktu lalu. Momen ini juga sebagai ajang mencari bibit-bibit drummer baru untuk dikembangkan bakatnya dan memaksimalkan potensi mereka.
Bowie Champa dan Yandi Andaputra sebagai drummer profesional sekaligus founder melakukan sharing session, yaitu memberikan tips dan trik serta berbagi pengalaman kepada drummer-drummer industri, hobi, sekolah musik.
"Bahkan kemarin tuh, banyak orang awam yang pengen belajar drum, yang mau lihat drum, jadi drummer tuh gimana, sih? Pertanyaannya menarik-menarik penontonnya enggak hanya seputar teknik drum," ujar Yandi Andaputra, Sabtu (12/4/2025).
Advertisement
Bowie menambahkan, materi-materi tersebut langsung dipraktikkan oleh peserta sambil dikawal dan diperbaiki jika ada kesalahan dalam permainan drumnya.
"Terus ada games, ada juga challenge yang benar-benar memang enggak umum dilakukan di acara drum. Seperti sambung kata, sambung katanya, tuh (mencontohkan suara memukul drum) sampai ada yang miss tempo dia yang kalah. Itu belum pernah ada dilakuin di mana-mana," katanya.
Yandi Andaputra yang merupakan drummer dari Isyana Sarasvati dan Kunto Aji, memberikan materi seputar teknik dan sharing pengalamannya sebagai season player. Para peserta praktik langsung yang dari lagu-lagu karya Isyana atau dari lagunya Kunto Aji.
Bowie Champa membawakan materi seputar pengalamannya menjadi drummer di sebuah buah band, dan materi yang lainnya adalah mindset drumming.
Program drum clinic sudah digelar kedua kalinya di Surabaya yang pertama featuring Ray Prasetya, sebagai guest drummer. Nguber Drummer kali ini mencoba hal yang baru yaitu hanya Bowie dan Yandi saja sebagai pemateri dengan konsep yang lebih santai, terinspirasi dari podcast live.
"Hal uniknya ini yang membedakan di Surabaya ini kita kemarin kita ngadainnya di indoor di toko kaos, di dalam toko kaos ada space indoor buat ngadain acara," ujar Bowie
Mencari Bakat Drummer
Tujuan Nguber Drummer mengadakan drum clinic adalah mencari bibit-bibit drummer baru untuk dikembangkan bakatnya dan memaksimalkan potensi mereka. Penampilan pembukanya juga oleh drummer cilik, yaitu Samuel Danu.
"Nguber Drummer itu sering banget ketemu anak-anak, tiba-tiba (maju bermain drum) anak umur 11 jago banget gitu. Nah, itu banyak tuh nemuin di drum clinic kita," jelasnya.
Antusiasmenya di Surabaya sangat besar, hampir semua peserta berani mencoba teknik bermain drum. Acara diundur sampai 1 jam karena banyak peserta yang bertanya dan banyak juga yang ingin langsung bisa. Jadi mengajarkan satu per satu.
Creative director Nguber Drummer, Bagus Tikus mengatakan drum sendiri ini bukan sebuah hal yang mainstream “udah pengiring, paling belakang lagi ditaruhnya, tapi kok, lucunya hal ini justru malah jadi event yang ramai padahal enggak ada musisi lain. Kemarin itu padahal cuma drummer doang kok bisa dihadiri oleh hampir 200 orang”.
Bagus sudah mengantisipasi jauh-jauh hari kalau di Surabaya itu akan banyak bermunculan potensi drummer muda yang bakal jadi tonggak dipermusikan tanah air. “Seperti yang kita sama-sama ketahui bahwa Surabaya adalah gudangnya drummer-drummer cilik yang potensial dengan kemampuan yang luar biasa, dan beberapa kali sudah viral di video-video Nguber Drummer di event sebelumnya,” tambahnya.
Potensi Drummer di Surabaya menurut Bowie sangat luar biasa, karena drummer-drummer ciliknya yang sudah masuk industri.
"Kalau kita lihat sekitar 50% sudah bisa ngeband dan mainnya di atas rata-rata," kata dia.
Bagus berkeinginan mengadakan kembali di Surabaya dengan konsep berbeda. Ada beberapa menu (program) di Nguber Drummer yang belum digelar di Surabaya, seperti Nguber Street Jam, Nguber Drum Jam, Nguber Drummer Goes to School.
Advertisement
