Liputan6.com, Jakarta Pemerintah menilai gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) yang melempem merupakan persepsi terhadap hasil perolehan suara sementara pemilihan legislatif (pileg).
"Saya nggak mau kalau politik, tapi pokoknya itu persepsi pasar terhadap hasil pemilu," ungkap Bambang Brodjonegoro di kantornya, Jakarta, Kamis (10/4/2014).
Saat ditanya lebih jauh mengenai kekecewaan pasar terhadap hasil pemilu, dia enggan menjawab secara detail. "Nggak tahu, kalau merah artinya apa?," kata dia singkat.
Bambang mengaku, hasil pemilu sangat berpengaruh terhadap IHSG karena terjadi spekulasi di pasar saham. "Mungkin dia melihat ada future, tapi masih kurang pasti, jadi ditahan dulu. Kalau kondisinya pasti, dia masuk lagi," cetusnya.
Seperti diketahui, laju pergerakan IHSG semakin tertekan. Aksi jual bersih investor asing menambah tekanan ke bursa saham. Pada penutupan sesi pertama perdagangan saham hari ini, IHSG melemah 156,74 poin (3,18%) ke level 4.764,66. Indeks saham LQ45 tergelincir 3,95% ke level 802,90.
Sebanyak 215 saham melemah sehingga menambah tekanan ke bursa saham. Sementara itu, 49 saham bergerak menguat dan 93 saham diam di tempat.
Transaksi perdagangan saham cukup aktif hari ini dengan total frekuensi perdagangan saham mencapai 213.572 kali dengan transaksi perdagangan saham Rp 6,87 triliun. Total volume perdagangan saham mencapai 4,29 miliar.