Liputan6.com, Jakarta - PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), perusahaan tambang milik Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mendapatkan fasilitas kredit investasi ekspor US$ 100 juta atau sekitar Rp 1,15 triliun (asumsi kurs Rp 11.563).
Penandatanganan pinjaman kredit ini dilakukan pada Jumat, (23/5/2014) yang dilakukan di kantor pusat PT Aneka Tambang Tbk. Perjanjian ini akan berlaku efektif setelah beberapa conditions terpenuhi.
Fasilitas kredit investasi ekspor dari Indonesia Eximbank akan digunakan untuk keperluan PT Aneka Tambang Tbk secara umum, termasuk untuk membiayai pembangunan proyek perluasan pabrik feronikel Pomala (P3FP) di Sulawesi Tenggara.
Advertisement
Mengutip dari keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI, Jumat (23/5/2014), perjanjian fasilitas pinjaman ini merupakan tahap pertama dari keseluruhan fasilitas kredit investasi ekspor sebesar US$ 160 juta yang diberikan Indonesia Eximbank.
Sedangkan tahap II sebesar US$ 60 juta baru akan diambil PT Aneka Tambang Tbk bila nantinya diperlukan. Dengan tenor 10 tahun, fasilitas kredit investasi ekspor memiliki grace period selama dua tahun, dan masa repayment dengan ballon structure.
"Terkait pinjaman ini, Antam berkomitmen untuk melakukan percepatan penyelesaian proyek P3FP seiring dengan peningkatan harga nikel yang signifikan sebagai efek pemberlakuka ore bank sehingga dapat meningkatkan imbal hasil para pemangku kepentingan," ujar Direktur Utama PT Aneka Tambang, Tato Miraza.
P3FP memiliki estimasi nilai proyek sebesar US$ 500 juta-US$ 600 juta. Selain akan meningkatkan efisiensi pabrik secara keseluruhan, P3FP akan meningkatkan kapasitas produksi pabrik feronikel dari 18 ribu-20 ribu ton nikel dalam feronikel menjadi 27 ribu-30 ribu TNi per tahun.
P3FP memulai groundbreaking pada 7 Februari 2013, dan ditargetkan telah memasuki fase commissioning untuk electric furnace pada akhir 2014 dengan comissioning secara keseluruhan pada 2015.
Pembangunan P3FP juga didanai dari obligasi PT Aneka Tambang yang diterbitkan pada akhir 2011. Hingga akhir kuartal I 2014, P3FP telah merampungkan 40% dari keseluruhan 8 paket konstruksi yang direncanakan. (Ahm/)