IHSG Berpotensi Naik, Lirik Delapan Saham Pilihan

Pelaku pasar menantikan kapan kepastian harga BBM bersubsidi naik sehingga mempengaruhi laju IHSG jelang akhir pekan.

oleh Agustina Melani diperbarui 31 Okt 2014, 07:21 WIB
Diterbitkan 31 Okt 2014, 07:21 WIB
Ilustrasi IHSG
Ilustrasi IHSG (Liputan6.com/Johan Fatzry)

Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan bergerak variatif pada perdagangan saham Jumat pekan ini. Sejumlah sentimen global dan domestik mempengaruhi laju IHSG.

Analis PT Asjaya Indosurya Securities, William Suryawijaya menuturkan, potensi kenaikan IHSG masih terlihat besar. Hal itu didorong dari aliran dana asing yang masuk ke pasar modal Indonesia. Apalagi IHSG dapat ditutup di atas level resistance 5.054 pada perdagangan saham Kamis 30 Oktober 2014.

"IHSG bermain di fase konsolidasi dengan target resistance level 5.107 untuk mengkonfirmasi pembentukan uptren jangka pendeknya. Support berada di level 5.014 cukup kuat bertahan, tekanan yang terjadi bersifat sementara," ujar William dalam ulasannya, Jumat (31/10/2014).

Dalam riset PT Sinarmas Sekuritas menyebutkan IHSG akan bergerak variatif di kisaran 5.035-5.079 pada Jumat pekan ini. Sejumlah sentimen global dan domestik mempengaruhi laju IHSG.

"Dari Jepang akan merilis data inflasi yang diperkirakan naik ke level 0,04 MoM dan data unemployment rate naik ke 3,6 persen. Dari Eropa menantikan data business confidence Eropa," tulis riset PT Sinarmas Sekuritas.

Sedangkan Analis PT HD Capital Tbk, Yuganur Widjanarko mengatakan, pelaku pasar menunggu kepastian pemerintah mengenai kapan rencana menaikkan harga BBM bersubsidi, dan ini mempengaruhi laju IHSG.

Yuganur memproyeksikan, IHSG berada di level support 5.020-4.975-4.910-4.840 dan resistance 5.080-5.126 pada Jumat pekan ini.

Rekomendasi Saham

Yuganur memilih saham untuk diperhatikan pelaku pasar pada pekan ini. Saham-saham itu antara lain PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Nippon Indosari Tbk (ROTI), dan PT Sidomuncul Tbk (SIDO).

Sedangkan William memilih saham BBNI, PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI), PT PP Tbk (PTPP), dan PT Timah Tbk (TINS).

Rekomendasi Teknikal

Yuganur memilih saham PT Bank Negara Indonesia Tbk untuk dicermati pelaku pasar. Saham BBNI mengalami koreksi dan konsolidasi di medium uptren dinilai hanya selingan biasa untuk meneruskan breakout kenaikan ke Rp 5.875-Rp 5.925.

Ia merekomendasikan saham BBNI di level pertama Rp 5.725, level kedua Rp 5.675, dan cut loss point Rp 5.575. (Ahm)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya