Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang menguat pada perdagangan saham Kamis (13/3/2025). IHSG akan menguji posisi 6.686-6.762.
IHSG naik 1,82 persen ke posisi 6.665 disertai dengan munculnya volume pembelian, penguatan IHSG pun mampu menembus moving average (MA) 20 harian pada perdagangan Rabu 12 Maret 2025.
Advertisement
Baca Juga
Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, jika IHSG mampu menembus 6.682, pihaknya perkirakan IHSG akan membentuk wave © dari wave (y) sehingga IHSG masih berpeluang untuk menguji 6.686-6.762 sebagai area penguatan terdekat membentuk bagian dari wave B.
Advertisement
"Namun, apabila belum mampu break 6.682, IHSG masih rawan terkoreksi ke rentang 6.408-6.484,” kata Herditya.
Ia menuturkan, IHSG akan berada di level support 6.361,6.246 dan level resistance 6.698,6.818 pada perdagangan Kamis pekan ini.
Sementara itu, dalam riset PT Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan, IHSG berpotensi menguat terbatas dengan level support dan level resistance 6.520-6.750.
Rekomendasi Saham
Untuk rekomendasi saham hari ini, Herditya memilih saham PT AKR Indonesia Tbk (AKRA), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), dan PT Harum Energy Tbk (HRUM).
Sedangkan dalam riset PT Pilarmas Investindo Sekuritas memilih saham PT AKR Corporindo Tbk (AKRA), PT PP London Sumatera Tbk (LSIP), dan PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS).
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Rekomendasi Teknikal
Berikut rekomendasi teknikal dari MNC Sekuritas:
1.PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) - Buy on Weakness
Saham AKRA menguat 1,95% ke 1.305 dan masih disertai oleh volume pembelian. "Kami memperkirakan, posisi AKRA saat ini sedang berada di awal wave [iii] dari wave C, sehingga AKRA masih berpeluang melanjutkan penguatannya," ujar Herditya.
Buy on Weakness: 1.250-1.300
Target Price: 1.350, 1.415
Stoploss: below 1.230
2.PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) - Buy on Weakness
Saham BBRI menguat 2,64% ke 3.890 dan masih didominasi oleh volume pembelian. "Pada skenario hitam, saham BBRI masih rawan terkoreksi untuk membentuk bagian dari wave [c] dari wave 2, tetapi apabila BBRI mampu break 3.990 maka skenario merah akan berjalan," tutur Herditya.
Buy on Weakness: 3.490-3.750
Target Price: 4.050, 4.290
Stoploss: below 3.360
3.PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) - Buy on Weakness
Saham BMRI menguat 2,95% ke 4.880 dan masih didominasi oleh volume pembelian. Herditya memperkirakan, posisi BMRI saat ini berada pada bagian dari wave [v] dari wave C, sehingga BMRI masih rawan berbalik terkoreksi terlebih dahulu.
Buy on Weakness: 4.380-4.590
Target Price: 5.050, 5.550
Stoploss: below 4.330
4.PT Harum Energy Tbk (HRUM) - Sell on Strength
Saham HRUM terkoreksi 1,97% ke 745 disertai dengan munculnya tekanan jual. "Kami memperkirakan, posisi HRUM saat ini sedang berada di awal wave (v) dari wave [c] dari wave Y, sehingga HRUM akan rawan melanjutkan koreksinya untuk menguji rentang 600-660," kata dia.
Sell on Strength: 755-775
Advertisement
Penutupan IHSG pada 12 Maret 2025
Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melonjak signifikan pada perdagangan Rabu (12/3/2025). Penguatan IHSG terjadi di tengah mayoritas sektor saham yang menghijau.
Mengutip data RTI, IHSG ditutup melonjak 1,8 persen ke posisi 6.665,04. Indeks LQ45 bertambah 2,17 persen ke posisi 747,93. Sebagian besar indeks saham acuan menghijau.
Pada perdagangan Rabu pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 6.665.04 dan level terendah 6.566,20. Sebanyak 304 saham memerah sehingga menekan IHSG. 283 saham menguat dan 210 saham diam di tempat.
Total frekuensi perdagangan 1.124.089 kali dengan volume perdagangan 19 miliar saham. Nilai transaksi Rp 9,9 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 16.440.
Mayoritas sektor saham menghijau kecuali sektor saham properti turun 0,78 persen. Sektor saham teknologi bertambah 5,51 persen, dan catat penguatan terbesar.
Sektor saham energi menguat 0,81 persen, sektor saham basic menanjak 0,68 persen, sektor saham industri bertambah 0,57 persen, dan sektor saham consumer nonsiklikal melesat 1,3 persen.
Selain itu, sektor saham consumer siklikal melejit 0,82 persen, sektor saham kesehatan menguat 0,15 persen, sektor saham keuangan menanjak 1,12 persen, sektor saham infrastruktur mendaki 0,41 persen dan sektor saham transportasi menguat 0,59 persen.
Gerak Saham
Pada perdagangan Rabu pekan ini, saham UNTR melemah 1,48 persen ke posisi Rp 23.350 per saham. Harga saham UNTR dibuka stagnan di posisi Rp 23.700 per saham. Saham UNTR berada di level tertinggi Rp 23.800 dan level terendah Rp 23.350 per saham. Total frekuensi perdagangan 5.039 kali dengan volume perdagangan 27.984 saham. Nilai transaksi Rp 65,7 miliar.
Saham INKP terpangkas 1,23 persen ke posisi Rp 4.810 per saham. Harga saham INKP dibuka stagnan di posisi Rp 4.870 per saham. Saham INKP berada di level tertinggi Rp 4.910 dan level terendah Rp 4.790 per saham. Total frekuensi perdagangan 4.765 kali dengan volume perdagangan 113.781 saham. Nilai transaksi Rp 55 miliar.
Saham MINA merosot 24,80 persen ke posisi Rp 191 per saham. Harga saham MINA dibuka naik 12 poin ke posisi Rp 266 per saham. Saham MINA berada di level tertinggi Rp 290 dan level terendah Rp 191 per saham. Total frekuensi perdagangan 20.872 kali dengan volume perdagangan 3.108.294 saham. Nilai transaksi Rp 72,7 miliar.
Advertisement
