Rupiah Sentuh 13.500 per Dolar AS, IHSG Naik 1,5% ke 4.653

Ada 106 saham menguat sehingga mengangkat IHSG ke zona hijau ke level 4.653,21 pada pra-pembukaan perdagangan saham Jumat pekan ini.

oleh Agustina Melani diperbarui 23 Okt 2015, 09:15 WIB
Diterbitkan 23 Okt 2015, 09:15 WIB
Sempat Pecahkan Rekor, IHSG Kini Anjlok
Sementara itu, 60 saham menguat dan 68 saham diam di tempat, Jakarta, Selasa (9/9/14). (Liputan6.com/Miftahul Hayat)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu berbalik arah ke zona hijau di awal sesi perdagangan saham Jumat pekan ini. Penguatan IHSG ini mengikuti jejak bursa saham global.

Pada pra-pembukaan perdagangan saham, Jumat (23/10/2015), IHSG menguat 68,65 poin atau 1,5 persen ke level 4.653,21. Indeks saham LQ45 naik 2,2 persen ke level 807,10.

Seluruh indeks saham acuan kompak menghijau pada pagi ini. IHSG pun melanjutkan penguatan pada pukul 09.00 WIB. IHSG naik 75,15 poin atau 1,64 persen ke level 4659,72. Indeks saham LQ45 menguat 2,28 persen ke level 807,47.

Ada 106 saham menghijau sehingga mengangkat IHSG ke zona hijau. Sementara 6 saham melemah dan 26 saham lainnya diam di tempat. IHSG sempat berada di level tertinggi 4.666,90 dan terendah 4.653,21.

Total frekuensi perdagangan saham sekitar 8.855 kali dengan volume perdagangan saham 242,97 juta. Nilai transaksi harian saham sekitar Rp 273,53 miliar. Secara sektoral, sepuluh sektor saham kompak menghijau.

Sektor saham industri dasar naik 2,77 persen dan memimpin penguatan sektor saham. Lalu disusul sektor saham konstruksi mendaki 1,83 persen, dan sektor saham barang konsumsi menguat 1,96 persen. Meski IHSG menghijau, investor asing cenderung melakukan aksi jual. Berdasarkan data RTI, investor asing melakukan aksi jual sekitar Rp 28 miliar. Investor lokal melakukan aksi beli bersih sekitar Rp 25 miliar.

Saham-saham berkapitalisasi besar jadi penggerak indeks saham hari ini dan mencatatkan penguatan. Saham ASII naik 2,02 persen ke level Rp 6.325, saham BBRI naik 2,8 persen ke level Rp 11.000 per saham, dan saham SMGR mendaki 3,5 persen ke level Rp 11.100 per saham, dan saham GGRM menguat 4,09 persen ke level Rp 45.800 per saham.

Saham-saham yang tertekan antara lain saham ANTM turun 1,02 persen ke level Rp 387 per saham, saham TRST susut 6,25 persen ke level Rp 225 per saham, dan saham DAJK melemah 2,65 persen ke level Rp 220 per saham.

Penguatan IHSG juga ditopang dari bursa saham Asia bergerak positif. Indeks saham Jepang Nikkei naik 2,23 persen ke level 18.847,09. Diikuti indeks saham Hong Kong Hang Seng menguat 1,33 persen ke level 23.148,35, dan indeks saham Singapura mendaki 0,86 persen ke level 3.064.

Berdasarkan data RTI, nilai tukar rupiah berada di posisi 13.509 per dolar Amerika Serikat (AS). Rupiah cenderung menguat menyambut akhir pekan ini.

Analis PT BNI Securities Ankga Adiwirasta menuturkan sentimen dari penguatan bursa saham Amerika Serikat (AS) dan Asia diprediksi berpengaruh terhadap IHSG. Namun demikian, potensi pergerakan IHSG diprediksi masih dalam kecenderungan variasi.

Sentimen positif juga datang dari dalam negeri berupa paket kebijakan ekonomi jilid V terutama soal revaluasi aset. "IHSG akan diprediksi di rentang 4.550-4.650 pada perdagangan saham Jumat pekan ini," ujar Ankga. (Ahm/Igw)*

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya