Dua Sentimen Ini Jadi Penopang IHSG

Rilis paket kebijakan ekonomi jilid V dan laporan keuangan emiten kuartal III 2015 akan pengaruhi laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 23 Okt 2015, 06:20 WIB
Diterbitkan 23 Okt 2015, 06:20 WIB
Pengamat Ekonomi Beberkan Bumerang Untuk Jokowi
Pegawai Bursa Efek Indonesia mengamati pegerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), Jakarta, Rabu (22/10/2014) (Liputan6.com/Andrian M Tunay)

Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)  berpeluang menguat pada perdagangan saham Jumat pekan ini. Laporan keuangan masih menjadi sentimen pendorong IHSG.

"Sentimennya laporan keuangan kuartal III 2015 PT Bank Rakyat Indoenesia," kata dia Analis PT Investa Saran Mandiri Kiswoyo Adi Joe kepada Liputan6.com, Jakarta, Jumat (22/10/2015).

Selain itu, Kiswoyo mengatakan penguatan saham juga didukung paket kebijakan ekonomi jilid V yang dirilis pemerintah. Pelaku pasar memiliki ekspektasi perekonomian akan semakin membaik. Dalam rilis paket kebijakan ekonomi jlid V itu ada revaluasi aset untuk korporasi termasuk Badan Usaha Milik Negara (BUMN), penghapusan pajak berganda, dan relaksasi aturan perbankan syariah.

"Cukup mendukung, tapi faktor laporan keuangan lebih mendorong arah market," ujar Kiswoyo.

Kiswoyo memprediksi IHSG bergerak pada level support 4.500 dan resistance pada level 4.700. Analis PT Reliance Securities Lanjar Nafi mengatakan IHSG berpeluang melemah pada perdagangan saham Jumat. IHSG bergerak pada level support 4.515 dan resistance pada 4.600.

Sementara itu, dalam riset PT Sinarmas Sekuritas memperkirakan IHSG akan bergerak variatif pada kisaran support 4.560 kemudian resistance pada level 4.639.Sentimen penggerak  indeks berasal dari regional. Amerika Serikat (AS) akan merilis data penjualan rumah.

"Dari AS akan merilis data existing home sales yang diperkirakan ke level 1,4 persen dari sebelumnya di level  minus 4,8 persen," tulis laporan tersebut.

Kiswoyo merekomendasikan akumulasi saham PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk (AISA), PT United Tractors Tbk (UNTR), PT Semen Indonesia Tbk (SMGR), PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP).

PT Sinarmas Sekuritas merekomendasikan PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG), PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE), PT Pakuwon Jati Tbk (PWON), PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON).

Pada penutupan perdagangan saham, Kamis 22 Oktober 2015, IHSG turun 20,66 poin atau 0,45 persen ke level 4.584,56. Indeks saham LQ45 melemah 0,54 persen ke level 789,50. Investor asing melakukan aksi jual sekitar Rp 29 miliar. (Amd/Ahm)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya