Liputan6.com, Hong Kong - Bursa saham Hong Kong menggantikan New York sebagai pusat penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO) terbesar di dunia pada 2015.
Hal itu ditopang dari IPO sejumlah bank China dan perusahaan keuangan lainnya, dan masih ada sejumlah rencana IPO juga akan memperkuat IPO di bursa saham Hong Kong tahun depan.
Baca Juga
Berdasarkan data sementara Thomson Reuters seperti dikutip Rabu (23/12/2015), total dana yang diraup dari IPO mencapai US$ 25 miliar atau sekitar Rp 341,84 triliun (asumsi kurs Rp 13.673 per dolar Amerika Serikat) di Hong Kong sepanjang 2015. Angka ini lebih tinggi ketimbang di New York mencapai US$ 19,4 miliar atau sekitar Rp 265,11 triliun.
Advertisement
Baca Juga
Banyak perusahaan sekuritas dan bank China segera mengumpulkan dana dari pasar modal untuk membiayai pinjaman marjin dan meningkatkan modal inti. Hal itu terjadi ketika terjadi reli di bursa saham pada awal tahun ini.
IPO terbesar di Hong Kong pada 2015 antara lain Guotai Junan Securities Co Ltd sebesar US$ 4,8 miliar dan China Huaorang Asset Management Co mencapai US$ 2,5 miliar.
Sebelumnya bursa saham New York mencatatkan jumlah IPO terbesar selama tiga tahun terakhir. Total dana IPO yang diraup cenderung turun 73 persen setelah melonjak menjadi US$ 71,7 miliar pada 2014 yang didorong sebagian oleh IPO grup Alibaba mencapai US$ 25 miliar.
Berdasarkan data, dana IPO yang diraih di bursa saham Hong Kong menyumbang lebih dari sepertiga dari jumlah total untuk Asia Pasifik. Akan tetapi turun 13 persen lebih rendah dari tahun lalu.
Secara keseluruhan, perusahaan investasi di Asia meraup dana mencapai US$ 5,74 miliar dari biaya dan kesepakatan di pasar modal pada 2015. Angka itu disumbangkan dari IPO yang naik 36 persen.
Perusahaan China terutama sektor keuangan diperkirakan masih mengumpulkan dana dari IPO pada 2016. Perusahaan yang mau IPO itu antara lain Postal Savings Bank of China, Lufax, Ping An Insurance Group Co Ltd dan Sinopec Sales.
"Sektor jasa keuangan masih akan menjadi salah satu pendorong utama. Hal itu karena penawaran mereka jauh lebih besar dari pada di sektor konsumen dan manufaktur," ujar Louis Lau, Direktur Capital Markets Advisory KPMG China. (Ahm/Igw)
Â
**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini
**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6