Saham Mixue Melonjak saat Debut di Bursa Hong Kong

Saham Mixue terakhir perdagangan diperdagangkan naik 28 persen ke posisi 260 dolar Hong Kong atau USD 33,4 per saham pada perdagangan perdana di Hong Kong, Senin, 3 Maret 2025.

oleh Agustina Melani Diperbarui 03 Mar 2025, 15:03 WIB
Diterbitkan 03 Mar 2025, 15:03 WIB
Saham Mixue Melonjak saat Debut di Bursa Hong Kong
Saham jaringan bubble tea terbesar di China yakni Mixue melonjak hingga 30 persen saat debut pada Senin, (3/3/2025). (Foto: Instagram @mixueindonesia)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Saham jaringan bubble tea terbesar di China yakni Mixue melonjak hingga 30 persen saat debut pada Senin, (3/3/2025). Kenaikan harga saham ini setelah penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) yang alami kelebihan permintaan.

Mengutip CNBC, saham Mixue terakhir perdagangan diperdagangkan naik 28 persen ke posisi 260 dolar Hong Kong atau USD 33,4 per saham dibandingkan dengan harga IPO 202,5 dolar Hong Kong per saham.

Berdasarkan data bursa, saham Mixue dibuka pada harga 267 dolar Hong Kong. Adapun Mixue yang dikenal dengan produk milk tea, minuman buah, es krim dan kopi menawarkan 17,06 juta saham dalam IPO sehingga total dana yang terkumpul mencapai 3,45 miliar dolar Hong Kong atau sekitar Rp 7,31 triliun (asumsi dolar Hong Kong terhadap rupiah di kisaran 2.119).

Selain itu, saham perusahaan bubble tea China lainnya yang tercatat di Hong Kong juga menguat pada Senin, 3 Maret 2025. Nayuki diperdagangkan naik 7,1 persen, sementara Sichuan Baicha Baidao menguat 5,6 persen. Saham Guming mendaki 2,2 persen.

IPO Mixue telah memperoleh dukungan dari lima investor utama meliputi M&G Investments, HongShan Growth, Persistence Growth Limited, HHLR Fund, dan Meituan’s Long-Z Fund.

Adapun saham Mixue sangat diminati dengan IPO yang alami kelebihan permintaan lebih dari 5.200 kali. Penawaran internationalnya alami kelebihan permintaan lebih dari 35 kali.

Alokasi awal IPO adalah 10 persen untuk penawaran saham di Hong Kong dan 90 persen untuk penawaran internasional.

Namun, Mixue menuturkan karena penawaran IPO Mixue di Hong Kong alami kelebihan permintaan lebih dari 100 kali lipat dari jumlah total saham penawaran yang awalnya tersedia, pihaknya telah meningkatkan porsi dalam IPO dari 10 persen menjadi 50 persen, dengan 50 persen lainnya untuk penawaran internasional.

Lembaga keuangan yang terlibat dalam IPO itu antara lain Bank of America Securities, Goldman Sachs dan UBS.

 

Investor Memanaskan Pasar Bubble Tea

Mixue
Outlet Mixue di Ciwalk Bandung. (Foto: instagram.com/mixueciwalk_)... Selengkapnya

"Investor kembali “memanasi” pasar bubble tea,” ujar Princial dan Analis the Zephirin Group, Longdley Zephirin.

Ia menambahkan, IPO Mixue menunjukkan “laparnya” investor.

Zephirin menuturkan, sebagian besar Mixue berbasis di Asia Tenggara. Jaringan bubble tea itu akan mengikuti jaringan minuman teh China lainnya ke Heytea untuk ekspansi ke Eropa dan Amerika Serikat.

“Tantangan terbesar Mixue adalah beralih dari kota lapis kedua dan lapis ketiga ke kota lapis satu, tempat sebagian besar pesaingnya seperti Nayuki dan Heytea memiliki gera,” kata dia.

Meski tidak ada klasifikasi resmi, kota-kota di China sering dikategorikan dalam lapisan tertentu berdasarkan faktor-faktor antara lain produk domestik bruto (PDB) dan populasi. Shanghai, Beijing dan Guangzhou secara luas disebut sebagai kota lapis pertama.

“Penilaian kasus dasar kami terhadap grup Mixue adalah kapitalisasi pasar tersirat sebesar 96 miliar dolar Hong Kong atau target harga sebesar 254 dolar Hong Kong, yang 26 persen lebih tinggi dari harga awal IPO,” ujar Analis Douglas Research Advisory, Douglas Kim.

Mixue mau IPO di Hong Kong, Lepas 17,1 Juta Saham

Mixue Fruit Tea
Mixue Fruit Tea (Foto: Instagram @mixueindonesia)... Selengkapnya

Sebelumnya, perusahaan minuman dan teh bubble terbesar di China, Mixue Group tengah berupaya mengumpulkan dana sebesar 3,45 miliar Dolar Hong Kong atau Rp 6,2 triliun dalam agenda bisnis penawaran umum perdana (IPO) saham di Hong Kong.

Mengutip Business Times, Sabtu (22/2/2025) perusahaan tersebut menjual 17,1 juta saham dengan harga tetap HKD 202,5 ​​per saham, menurut laporan keuangan Mixue.

Penawaran saham untuk IPO Mixue dimulai pada hari Jumat 21 Februari 2025 dan saham perusahaan minuman tersebut akan mulai diperdagangkan di Bursa Efek Hong Kong pada 3 Maret 2025.

Dilaporkan, Mixue sebelumnya telah berencana untuk mengumpulkan dana hingga USD 1 miliar atau Rp 2 triliun dalam pencatatannya di Hong Kong.

Namun, ukuran penjualan saham tersebut dikurangi karena perusahaan saat ini tidak terlalu membutuhkan banyak uang tunai.

Sebagai informasi, Mixue kini memiliki sekitar 45.000 toko di China dan 11 negara lain, termasuk Singapura, Indonesia, hingga Malaysia, melalui jaringan waralaba besar, demikian menurut laporan keuangannya.

Perusahaan ini terkenal karena menjual minuman buah dan teh, kopi dan es krim, yang biasanya dijual dengan harga sekitar USD 1.

Mixue sendiri didirikan pada tahun 1997 di Zhengzhou, ibu kota provinsi Henan di China oleh pendirinya Zhang Hongchao. Dahulu, Zhang memulai bisnisnya dengan mesin es serut buatan sendiri.

Mixue mencatat, mereka telah menjual sekitar 7,1 miliar minuman dalam sembilan bulan yang berakhir pada September tahun 2024 lalu.

 

Infografis Efek Donald Trump Menang Pilpres AS ke Perekonomian Global
Infografis Efek Donald Trump Menang Pilpres AS ke Perekonomian Global. (Liputan6.com/Abdillah)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya