IHSG Dibuka Naik Tipis di Perdagangan Terakhir 2015

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka naik tipis 5 poin ke level 4.574 pada pra pembukaan perdagangan.

oleh Agustina Melani diperbarui 30 Des 2015, 09:21 WIB
Diterbitkan 30 Des 2015, 09:21 WIB
20150730-Bursa-Saham-Jakarta
Papan harga saham terpampang di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (30/7/2015). Setelah terus melemah, IHSG akhirnya menguat 29,82 poin atau 0,61 persen) ke level 4.750,31. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Mengawali pembukaan perdagangan saham di akhir 2015, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu bergerak positif di zona hijau.

Pada pra pembukaan perdagangan saham, Rabu (30/12/2015), IHSG naik tipis 5 poin atau 0,10 persen ke level 4.574,06. Penguatan IHSG pun berlanjut pada pembukaan perdagangan saham pukul 09.00 WIB.

IHSG naik 11,26 poin atau 0,27 persen ke level 4.580,62. Indeks saham LQ45 menguat 0,41 persen ke level 791,10. Seluruh indeks saham acuan kompak menghijau pada Rabu pagi ini.

Ada sebanyak 89 saham menguat sehingga mengangkat IHSG ke zona hijau. Sedangkan 16 saham melemah. 55 saham lainnya diam di tempat.

IHSG sempat sentuh level tertinggi 4.583,66 dan terendah 4.573,84. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 5.499 kali dengan volume perdagangan saham 147,01 juta saham. Nilai transaksi harian saham sekitar Rp 122,42 miliar.

Secara sektoral, sepuluh sektor saham kompak menguat. Sektor saham perkebunan naik 0,58 persen, dan memimpin penguatan terbesar di awal sesi, lalu disusul sektor saham perdagangan naik 0,38 persen dan sektor saham konstruksi mendaki 0,37 persen.

Berdasarkan data RTI, investor asing melakukan aksi beli bersih sekitar Rp 2 miliar. Sedangkan pemodal lokal melakukan aksi jual sekitar Rp 2 miliar.

Saham-saham yang menguat dan sebagai penggerak indeks saham antara lain saham GLOB naik 18 persen ke level Rp 590 per saham, saham NIPS mendaki 11,29 persen ke level Rp 473 per saham dan saham ADRO naik 1,92 persen ke level Rp 530 per saham, serta saham KLBF mendaki 1,54 persen ke level Rp 1.315 per saham.

Sedangkan saham-saham tertekan antara lain saham META turun 3,75 persen ke level Rp 77 per saham, saham EMDE susut 8,75 persen ke level Rp 146 per saham, dan saham TAXI susut 3,74 persen ke level Rp 103 per saham.

Di penghujung akhir 2015, nilai tukar rupiah melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) yang berada di kisaran 13.780.

Sementara itu, bursa saham Asia cenderung variasi. Indeks saham Jepang Nikkei naik 0,48 persen ke level 19.074, indeks saham Hong Kong Hang Seng turun 0,09 persen ke level 21.979, dan indeks saham Singapura menguat 0,03 persen ke level 2.889.

Dalam riset PT Sinarmas Sekuritas memprediksi IHSG akan bergerak menguat di kisaran 4.541-4.595 pada Rabu pekan ini.

Hal itu ditopang dari sentimen eksternal dan internal antara lain Bank Indonesia (BI) menyepakati enam langkah strategis guna mengantisipasi lonjakan Indeks Harga Konsumen (IHK) di tengah akselarasi pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) pada 2016.

Selain itu, bursa saham Amerika Serikat (AS) dapat ditutup positif dengan menguatnya kepercayaan konsumen AS serta kenaikan harga minyak dunia. (Ahm/Igw)

 

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini
**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya