Liputan6.com, Jakarta - PT Adhi Karya Tbk (ADHI) mencatatkan kontrak baru mencapai Rp 13,9 triliun dengan total total tender diikuti Rp 56,3 triliun.
Pencapaian realisasi kontrak baru itu melampaui realisasi perolehan kontrak baru PT Adhi Karya Tbk sebesar Rp 9,2 triliun pada 2014. Akan tetapi kontrak baru itu masih di bawah dari target 2015 sebesar Rp 18,7 triliun.
Bisnis konstruksi masih menyumbangkan kontribusi terbesar untuk perseroan mencapai 90 persen, dan sisanya merupakan lini bisnis lainnya.
Advertisement
Berdasarkan segmentasi sumber dana, realisasi kontrak baru terdiri dari swasta atau lainnya sebanyak 32 persen, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tercatat 18,9 persen, dan sementara Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) sebesar 49,1 persen.
Baca Juga
Sedangkan pada tipe pekerjaan, perolehan kontrak baru terdiri dari pekerjaan gedung sebanyak 40,5 persen, jalan dan jembatan sebesar 35,2 persen, dan dermaga serta infrastruktur lainnya sebesar 24,3 persen. Demikian mengutip dari keterangan yang diterbitkan Selasa (19/1/2016).
Untuk realisasi kontrak baru pada Desember 2015 antara lain proyek jembatan pendekat Musi IV Palembang senilai Rp 478,4 miliar dan infrastruktur perumahan Sebatik Tengah senilai Rp 148,8 miliar.
PT Adhi Karya Tbk menargetkan kontrak baru sebesar Rp 25,1 triliun pada 2016. Dari target kontrak baru itu, lini bisnis kontruksi memberikan kontribusi sebesar 75,1 persen, EPC 6,9 persen, properti 8,6 persen dan manufaktur precast sebesar 9,4 persen.
Dilihat dari sumber dana, rencana perolehan kontrak PT Adhi Karya Tbk terdiri dari APBN sebesar 27,9 persen, BUMN/D sebesar 25,7 persen dan proyek swasta atau lainnya sebesar 37,1 persen. Sedangkan tipe pekerjaan, target perolehan kontrak baru tersebut berasal dari pekerjaan gedung sebesar 45,3 persen, jalan dan jembatan sebesar 21,3 persen, dermaga 4,9 persen dan infrastruktur lainnya sebesar 28,5 persen.
Laba bersih PT Adhi Karya Tbk diharapkan mencapai Rp 750 miliar pada 2016. Kontribusi laba bersih dari masing-masing anak perusahaan PT Adhi Persada Properti sebesar 35,8 persen, PT Adhi Persada Gedung sebesar 12,4 persen dan PT Adhi Persada Beton sebesar 10,9 persen.
Sedangkan pendapatan usaha direncanakan sebesar Rp 20 triliun yang diperoleh dari lini bisnis konstruksi sebesar 57,5 persen, EPC sebesar 5,8 persen, properti 8,4 persen dan precast sebesar 6,7 persen, serta kontribusi proyek LRT sebesar 21,6 persen.
PT Adhi Karya Tbk menganggarkan belanja modal sebesar Rp 1,1 triliun. Belanja modal itu terdiri dari atas investasi tetap sebesar Rp 404,5 miliar dan investasi aset tetap sebesar Rp 280 miliar. (Ahm/Igw)