Anak Usaha Astra Bakal Tingkatkan Kontribusi di Sektor Maritim

Percepatan pembangunan infrastruktur menjadi prioritas pemerintah juga menjadi perhatian PT Astratel Nusantara, salah satu anak usaha Astra.

oleh Agustina Melani diperbarui 31 Mei 2016, 09:48 WIB
Diterbitkan 31 Mei 2016, 09:48 WIB
20160218-Kereta-Logistik-Jakarta-FF
Proses bongkar muatan KA Logistik saat tiba di Stasiun JICT Tanjung Priok, Kamis (18/2). Dioperasikannya KA Logistik Tanjung Priok diharapkan mampu menurunkan masalah waktu bongkar muat atau dwelling time hingga dua hari. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - PT Astratel Nusantara, salah satu anak perusahaan PT Astra International Tbk (ASII) meningkatkan investasi di infrastruktur.

Pembangunan infrastruktur baik di kota-kota besar maupun di daerah dapat mendukung pertumbuhan ekonomi, konektivitas sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan penduduk.

Karena itu, percepatan pembangunan infrastruktur yang menjadi salah satu prioritas pemerintah juga menjadi perhatian PT Astratel Nusantara. Perseroan terus menambah investasi terutama di jalan tol.

"Investasi di infrastruktur tidak hanya bertujuan untuk melengkapi dan menyeimbangkan bisnis Astra tetapi juga mewujudkan kesejahteraan bangsa," ujar Direktur PT Astratel Nusantara Wiwiek D. Santoso seperti dikutip dari keterangan tertulis, Selasa (31/5/2016).


Saat ini Astratel bergerak di sejumlah sektor infrastruktur antara lain jalan tol, pelabuhan, serta pengolahan distribusi air bersih.

Di bisnis jalan tol, perseroan memiliki lima perusahaan pengusahaan jalan tol (BUJT) antara lain:

1. PT Marga Mandalasakti, BUJT Tangerang-Merak (40,5 KM). Astratel memiliki 79,3 persen saham.

2. PT Marga Harjaya Infrastruktur, BUJT Mojokerto-Jombang (40,5KM), kepemilikan Astratel 100 persen.
-Seksi I, ruas tol Jombang Barat-Jombang Utara telah beroperasi.
-Seksi II, III, dan IV yaitu ruas tol Mojokerto Barat-Jombang Utara, Mojokerto-Mojokerto Barat dan Jombang Barat-Kertosono sedang dalam proses pembahasan lahan dan konstruksi.

3. PT Marga Trans Nusantara, BUJT ruas tol Kunciran-Serpong (11,2KM). Kepemilikan Astratel 40 persen. Saat ini dalam proses pembebasan lahan.

4. PT Trans Marga Jateng, BUJT ruas tol Semarang-Solo (72,6KM). Kepemilikan Astratel 25 persen.
-Ruas tol Semarang-Bawen telah beroperasi.
-Ruas tol Bawen-Salatiga dalam proses pembangunan sedangkan Salatiga-Boyolali dalam proses pembebasan lahan.

5. PT Trans Bumi Serbaraja merupakan ruas tol terbaru yang pada April 2016 berhasil dimenangkan oleh konsorsium PT Bumi Serpong Damai, PT Astratel Nusantara, PT Transindo Karya Investama, dan PT Sinar Usaha Mahitala. Pada ruas tol Serpong-Balaraja dengan panjang 30 KM, Astratel memiliki 25 persen.

Tak hanya jalan tol, Perseroan juga masuk bisnis pelabuhan. Pada 2013, Astratel mengakuisisi PT Pelabuhan Penajam Banua Taka yang terletak di kawasan industri Buluminum, Penajam, Kalimantan Timur.

Fasilitas ini kemudian dibangun menjadi Astra Port and Logistic Center-Eastkal. Fasilitas ini telah memperoleh izin sebagai tempat penimbunan sementara sejak 2014. Pada 10 Maret 2016, fasilitas tersebut mendapatkan pengesahan sebagai pusat logistik berikat (PLB) bersama dengan 11 PLB lainnya yang diresmikan oleh Presiden Joko Widodo.

PT Astratel Nusantara juga memiliki saham sebesar 49 persen di PT PAM Lyonnaise Jaya (Palyja), perusahaan yang bergerak di bidang pengolahan dan distribusi air bersih yang melayani DKI Jakarta bagian barat.

"Selain tetap fokus ekspansi bisnis jalan tol, Astratel juga akan meningkatkan kontribusi di sektor maritim terutama Pusat Logistik Berikat. Hal ini seiring dengan program pemerintah mengoptimalkan transportasi laut dalam mewujudkan konektivitas antar wilayah," ujar Presiden Direktur PT Astratel Nusantara Irawan Santoso. (Ahm/Ndw)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya