Berkah Lebaran, Laba Matahari Tembus Rp 1,15 Triliun

Di semester I tahun ini, Matahari Departement Store membuka 4 gerai baru yakni di Bogor, Jambi, Tanjung Pinang, dan Mojokerto.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 31 Jul 2016, 16:04 WIB
Diterbitkan 31 Jul 2016, 16:04 WIB
Di semester I tahun ini, Matahari Departement Store membuka 4 gerai baru yakni di Bogor, Jambi, Tanjung Pinang, dan Mojokerto.
Di semester I tahun ini, Matahari Departement Store membuka 4 gerai baru yakni di Bogor, Jambi, Tanjung Pinang, dan Mojokerto.

Liputan6.com, Jakarta - PT Matahari Departement Store Tbk (LPPF) membukukan pertumbuhan laba bersih yang signifikan pada semester I 2016. Laba perseroan melonjak 78,6 persen menjadi Rp 1,15 triliun dari periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat Rp 648 miliar.

Pertumbuhan laba perseroan didorong oleh penjualan kotor yang mencapai Rp 9,03 triliun atau naik 31,4 persen dibanding semester I tahun lalu yang tercatat Rp 6,87 triliun. Pendapat bersih juga mengalami peningkatan 31,2 persen ke Rp 5,18 triliun dibanding periode sama tahun lalu Rp 3,92 triliun.

CEO dan Vice President Director Matahari Departement Store Michael Remsen mengatakan, kenaikan laba Matahari tidak terlepas dari bergesernya periode Lebaran di semester ini.

"Kinerja semester I 2016 yang kuat merupakan refleksi dari daya tahan dan terus menguatnya pertumbuhan di segmen menengah yang menjadi target pelanggan kami sejalan dengan bergesernya periode Lebaran," kata dia dalam keterangannya, Jakarta, Minggu (31/7/2016).

Sebagai informasi, Matahari baru saja melakukan pembayaran dividen final pada 29 Juni 2016 untuk tahun buku 2015. Secara total, perseroan membayarkan dividen sebesar Rp 1,25 triliun atau setara Rp 427,7 per saham. Dividen tersebut sebesar 70 persen dari laba bersih yang diterima Matahari pada tahun 2015 sebanyak Rp 851,4 miliar.

Tercatat, sampai saat ini Matahari memiliki 146 gerai di 68 kota di Indonesia. Di semester I tahun ini perseroan membuka 4 gerai baru yakni di Bogor, Jambi, Tanjung Pinang, dan Mojokerto.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya