Liputan6.com, Jakarta - PT Prodia Widyahusada Tbk resmi tercatat sebagai emiten ke-15 di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun ini. Perusahaan di bidang layanan kesehatan ini melantai di bursa dengan kode saham PRDA.
Saham Prodia Widyahusada ditawarkan dengan harga Rp 6.500 per saham dengan nominal Rp 100. Pada debut perdananya, saham perseroan dibuka dengan harga Rp 6.300 atau turun Rp 200. Saham perseroan sempat berada pada level tertinggi Rp 6.700 dan terendah Rp 6.300.
Direktur Penilaian Perusahaan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Samsul Hidayat berharap dengan pencatatan tersebut dana yang dihimpun dari masyarakat bisa dikembangkan. Kemudian, dia juga meminta Prodia menjaga keterbukaan ke publik.
Advertisement
Baca Juga
"Tanggung jawab mengembangkan dana perusahaan. Saya kira banyak hal terjadi dalam perusahaan mudah-mudahan Prodia bisa mengembangkan perusahaan menjadi besar dan bermanfaat bagi investor," kata dia di BEI Jakarta, Rabu (7/12/2016).
Saham yang ditawarkan ke publik sebesar 187,5 juta lembar saham. Sedangkan saham pemilik tercatat 750 juta lembar saham. Dengan komposisi tersebut, total saham tercatat sekitar 937,5 juta lembar saham.
Dari aksi korporasi ini, perseroan mengincar dana dari publik Rp 1,21 triliun. Kapitalisasi pasar yang terbentuk mencapai Rp 6,09 triliun.
Rencananya, dana hasil penawaran publik sebanyak 67 persen digunakan untuk pengembangan dan ekspansi jaringan outlet di Indonesia. Sebanyak 19 persen untuk meningkatkan kapasitas dan kualitas pelayanan perusahaan. Sisanya 14 persen untuk modal kerja dan operasional.
Untuk diketahui, total aset perseroan pada 30 Juni 2016 sebesar Rp 588,3 miliar. Sementara total utang (liabilities) sebesar Rp 534,7 miliar.
Prodia mencatatkan pendapatan (revenues) sebesar Rp 648,6 miliar. Kemudian pendapatan kotor Rp 379,6 miliar. Laba perseroan (profit for the periods) sebesar Rp 39 miliar. (Amd/Gdn)