Wijaya Karya Bidik Kontrak Baru Rp 43 Triliun pada 2017

PT Wijaya KaryaTbk akan memperoleh kontrak yang dihadapi sebesar Rp 102,93 triliun pada 2017.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 24 Des 2016, 09:36 WIB
Diterbitkan 24 Des 2016, 09:36 WIB

Liputan6.com, Jakarta - PT Wijaya Karya (Persero) Tbk atau Wika memproyeksikan memperoleh kontrak dihadapi sebesar Rp 102,937 triliun pada 2017 atau naik sebesar 26,3 persen dari target tahun 2016.

Sekretaris Perusahaan PT Wijaya Karya Tbk, Suradi menjelaskan, total kontrak dihadapi ini terdiri dari target kontrak baru tahun 2017 sebesar Rp 43,245 triliun dan carry over tahun 2016 sebesar Rp 59,692 triliun.

Tahun 2017, WIKA memproyeksikan target penjualan (termasuk Penjualan KSO) sebesar Rp 25,747 triliun atau naik 32,81 persen dari target tahun 2016 sebesar Rp 17,29 triliun.

"Sementara laba yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk tahun 2017 diproyeksikan sebesar Rp 1,219 triliun," kata Suradi seperti ditulis Sabtu (24/12/2016).

Komposisi perolehan kontrak baru tahun 2017 diproyeksikan berasal dari Pemerintah 29,8 persen; BUMN 30 persen; Swasta 40,2 persen. Untuk belanja modal 2017,  perseroan menganggarkan Rp 12,016 triliun.

Belanja modal PT Wijaya Karya Tbk terdiri dari aset tetap Rp 871,15 miliar, penyertaan pada entitas anak Rp 1,119 triliun, penyertaan pada entitas asosiasi Rp 2,287 triliun, pengembangan usaha (PMN) senilai Rp 2,365 triliun, pengembangan usaha di luar PMN; paket 1 Rp 1,467 triliun dan Paket 2 Rp 3,905 triliun.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Kontrak Dihadapi Desember 2016

Kontrak Dihadapi per Desember 2016

Total kontrak yang dihadapi Perseroan tahun 2016 ini optimistis akan mencapai Rp 82,3 triliun atau naik hampir Rp 1 triliun dibandingkan dengan target kontrak dihadapi tahun 2016 sebesar Rp 81,5 triliun.   

Sebagaimana diketahui,  Perseroan menargetkan kontrak dihadapi sebesar Rp 81,5 triliun yang terdiri dari target kontrak baru sebesar Rp 52,8 triliun dan carry over tahun 2015 sebesar Rp 28,678 triliun pada 2016.

Peningkatan nilai kontrak dihadapi Perseroan pada 2016 didasari oleh adanya peningkatan total kontrak baru per Desember menjadi Rp 53,6 triliun atau meningkat sebesar 112,5 persen dibandingkan dengan realisasi perolehan kontrak baru pada periode sama tahun 2015 sebesar Rp 25,22 triliun.  

Raihan ini tentu saja semakin menjaga keyakinan Perseroan untuk meraih laba bersih sebesar Rp 940 miliar pada 2016.    

Beberapa proyek yang telah diperoleh hingga pekan ke-II Desember antara lain: Konstruksi Kereta Cepat Jakarta-Bandung, LRT DKI Jakarta, Jalan Tol Gempol Porong, Jalan Tol Bogor Outer Ring Road (BORR) II, Bendungan Cipanas I, Pembangunan Hotel, Perkantoran dan Convention Hall Grup Puncak Surabaya.

Selain itu, proyek lain yang didaparkan Perseroan yaitu jalan Tol Balikpapan-Samarinda, Automatic People Mover System Bandara Soekarno Hatta, Renovasi Velodrome, Bendungan Kuwil Manado, Review Design Oecusse, Rusun Atlet Kemayoran, Flyover Semanggi.

Selain itu, ada Flyover Kramasan, Jaringan Gas Prabumulih, Proyek Strategis Kementerian ESDM yang terdiri dari SPBG Bekasi, Fasilitas penerangan jalan umum, tank bahan bakar nabati, pembangunan pembangkit listrik mini hydro di Papua, Transmart Mataram, Transmart Tegal, Sudirman Hill, Produksi Box Girder Jalan Layang Kereta Api MedanKualanamu, Elevated Road Maros – Bone, dan Tol Bawen-Solo Seksi 2.

 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya