Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat pada perdagangan saham Selasa pekan ini. Penguatan IHSG ditopang laju nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS).
Pada penutupan perdagangan saham, Selasa (24/1/2017), IHSG naik 41,12 poin atau 0,78 persen ke level 5.292,08. Indeks saham LQ45 naik 0,95 persen ke level 884,16. Seluruh indeks saham acuan kompak menguat.
Ada sebanyak 180 saham menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau. Sedangkan 141 saham melemah. 101 saham diam di tempat. IHSG sempat berada di level tertinggi 5.297,49 dan terendah 5.267,73. Transaksi perdagangan saham juga cukup ramai.
Total frekuensi perdagangan saham sekitar 364.306 kali dengan volume perdagangan 16,8 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 6,4 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat di kisaran Rp 13.305. Investor asing melakukan aksi jual sekitar Rp 123 miliar.
Baca Juga
Secara sektoral, 9 sektor saham menguat kecuali sektor saham perkebunan turun 0,41 persen. Sektor saham perdagangan mendaki 1,42 persen, sektor saham infrastruktur naik 1,4 persen, dan sektor saham barang konsumsi menanjak 1,31 persen.
Saham-saham yang menguat antara lain saham ENRG naik 22,22 persen ke level Rp 66 per saham, saham ARII mendaki 13,24 persen ke level Rp 496 per saham, dan saham BUMI menanjak 7,62 persen ke level Rp 480 per saham.
Sedangkan saham-saham tertekan antara lain saham HOTL tergelincir 19,44 persen ke level Rp 145 per saham, saham TINS susut 4,88 persen ke level Rp 975 per saham, dan saham ANTM merosot 6,94 persen ke level Rp 805 per saham.
Bursa Asia pun bervariasi. Indeks saham Hong Kong Hang Seng naik 0,22 persen ke level 22.949, indeks saham Korea Selatan Kospi merosot 0,01 persen ke level 2.065, dan indeks saham Jepang Nikkei turun 0,55 persen ke level 18.787.
Selain itu, indeks saham Shanghai mendaki 0,18 persen ke level 3.142, indeks saham Singapura menguat 0,49 persen ke level 3.040, dan indeks saham Taiwan mendaki 0,25 persen ke level 9.447.
Analis PT NH Korindo Securities Bhima Setiaji menuturkan, penguatan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) telah mendorong IHSG ke zona hijau. Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang akan terapkan kebijakan perdagangan proteksionisme dikhawatirkan dapat menimbulkan perang dagang.
Hal ini membuat dolar AS melemah. "Katalis hari ini dari rencana kebijakan proteksionis Donald Trump membuat dolar AS melemah terhadap sejumlah mata uang termasuk yen, dan mata uang lainnya termasuk rupiah sehingga berimbas ke IHSG," kata dia saat dihubungi Liputan6.com.
Ada pun investor asing masih melakukan aksi jual di pasar modal Indonesia, Bhima menilai hal tersebut masih wajar lantaran aksi jual investor asing masih di kisaran Rp 100 miliar.
Advertisement