IHSG Berpotensi Koreksi, Awasi 7 Saham Pilihan Ini

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan bergerak di kisaran 5.225-5.285 pada Selasa pekan ini.

oleh Agustina Melani diperbarui 24 Jan 2017, 07:15 WIB
Diterbitkan 24 Jan 2017, 07:15 WIB
20161114-Perdagangan-Saham-Jakarta-AY
Pergerakan saham terlihat di sebuah monitor, Jakarta, Senin (14/11).Tekanan IHSG tersebut juga didorong saham-saham berkapitalisasi besar yang merosot. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bakal mendatar dengan kecenderungan melemah pada perdagangan saham Selasa pekan ini.  Sentimen eksternal dan internal akan pengaruhi laju IHSG.

Analis PT NH Korindo Securities Bhima Setiaji menuturkan, kekhawatiran investor terhadap ketidakpastian ekonomi global usai pidato pelantikan presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump akan bayangi IHSG.

Sejumlah ekonom dan analis menilai, langkah yang akan diambil Trump seperti kebijakan proteksionisme perdagangan dapat mengarah ke perang perdagangan pada pidato pelantikan dapat membebani AS sehingga membuat daya beli masyarakat AS semakin tergerus.

Ia menambahkan, sentimen eksternal lainnya dari Eropa. Presiden bank sentral Eropa Mario Draghi akan pidato dengan kemungkinan hadapi hard brexit atau Inggris keluar dari Eropa serta quantative easing bank sentral Eropa. Bhima menambahkan, investor masih cenderung kembali wait and see.

Meski demikian, menurut Bhima, ada potensi penguatan IHSG dari sentimen dalam negeri. Ada rilis data penjualan mobil Desember 2016 dan realisasi penanaman modal investasi asing pada kuartal IV 2016, dan pertumbuhan kredit 2016.

"IHSG masih diperkirakan sideways dengan kecenderungan melemah dengan support di 5.225 dan resistance 5.285," ujar Bhima saat dihubungi Liputan6.com, Selasa (24/1/2017).

Sementara itu, Analis PT Asjaya Indosurya Securities William Suryawijaya menuturkan, IHSG berpotensi menguat pada perdagangan Selasa pekan ini. Ia menilai, level support masih akan terus diuji di dalam perjalanan naik IHSG. Pola gerak IHSG masih akan didongkrak dari kondisi ekonomi Indonesia.

"IHSG akan bergerak di kisaran 5.221-5.336," ujar William.

Untuk rekomendasi saham, Bhima menuturkan, rilis data penjualan mobil dan realisasi penanaman modal investasi asing akan menjadi katalis pergerakan saham otomotif dan kawasan industri.

Saham-saham yang menjadi pilihan Bhima antara lain PT Astra International Tbk (ASII), PT Gajah Tunggal Tbk (GJTL), PT Kawasan Industri Jababeka Tbk (KIJA), dan PT Surya Internusa Semesta Tbk (SSIA).

Sedangkan William memilih saham PT Jasa Marga Tbk (JSMR), PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), dan PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR).

Tag Terkait

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya