Liputan6.com, Jakarta Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali menguat hingga berada di level tertinggi pada penutupan perdagangan pekan ini. Aksi ambil untung pelaku pasar menahan penguatan ke level yang lebih tinggi.Â
Pada penutupan perdagangan saham, Jumat (24/3/2017), IHSG naik 3,37 poin atau 0,06 persen ke level 5.567,13. Sebelumnya IHSG sempat berada di zona merah tetapi akhirnya mampu kembali menguat tipis.
Indeks saham LQ45 melemah 0,01 persen ke level 926,33. Sebagian besar indeks saham acuan menguat kecuali LQ45, Bisnis-27 dan Infobank15.
Advertisement
Ada pun sebanyak 102 saham menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau. Sedangkan 125vsaham diam di tempat. Selain itu, 189 saham melemah. IHSG sempat berada di level tertinggi 5.481,18 dan terendah 5.546,83.
Baca Juga
Transaksi perdagangan saham normal. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 282.888 kali dengan volume perdagangan 11,4 miliar saham. Nilai transaksi harian saham sekitar Rp 7,5 triliun. Investor asing melakukan aksi beli sekitar Rp 330 miliar di pasar reguler. Posisi dolar Amerika Serikat di kisaran Rp 13.316.
Secara sektoral, sebagian besar sektor saham menguat kecuali sektor saham perkebunan, infrastruktur dan perdagangan. Sektor aneka industri catatkan penguatan terbesar 0,75 persen. Disusul sektor saham pertambangan menguat 0,65 persen dan sektor saham manufaktur mendaki 0,43 persen.
Saham-saham yang menguat antara lain saham PORT naik 25 persen ke level Rp 580 per saham, saham AHAP melonjak 19 persen ke level Rp 238 per saham, dan saham APLI mendaki 18,10 persen ke level Rp 124 per saham.
Sedangkan saham-saham yang merosot antara lain saham MAMI turun 34,85 persen ke level Rp 86 per saham, saham MKNT merosot 21,43 persen ke level Rp 352 per saham, dan saham MTSM melemah 20,92 persen ke level Rp 378 per saham.
Kepala Riset PT Universal trading Satrui Utomo menjelaskan, IHSG menguat karena terdorong kondisi regional yang juga berada di zona positif. Dana asing terus mengalir masuk terlihat dari aksi jual investor asing yang cukup besar pada hari ini.
Namun memang, IHSG sulit melaju kencang karena di perdagangan menuju akhir pekan ini pelaku pasar berniat untuk melakukan aksi ambil untung. "Profit taking hari ini sedikit lebih besar dari biasanya," tutur dia.
Saham-saham di sektor perbankan banyak menajdi korban aksi ambil untung. (Gdn/Ndw)