Liputan6.com, Jakarta - PT Bayan Resources Tbk (BYAN), perusahaan batu bara melalui anak usahanya akan menerbitkan surat utang atau notes sekitar US$ 600 juta atau sekitar Rp 8,06 triliun (asumsi kurs Rp 13.436 per dolar Amerika Serikat).
Mengutip keterangan perseroan yang disampaikan di Bursa Efek Indonesia (BEI), Perseroan akan menggunakan dana hasil penerbitan notes untuk pembiayaan kembali (refinancing) utang perseroan, modal kerja dan keperluan korporasi lainnya.
Notes tersebut bertenor tujuh tahun, dan jatuh tempo pada 2024. Perseroan menawarkan bunga notes sebesar-besarnya 10 persen per tahun.
Advertisement
Baca Juga
Perseroan akan mencatatkan notes di bursa saham Singapura. Notes tersebut akan dijamin oleh Perseroan dan entitas anak penjamin antara lain PT Dermaga Perkasapratama, PT Indonesia Pratama, PT Bara Tabang, PT Fajar Sakti Prima, PT Teguh Sinarabadi, PT Firman Ketaun Perkasa.
Kemudian PT Wahana Baratama Mining, PT Perkasa Inakakerta, PT Muji Lines, PT Gunungbayan Pratamacoal, PT Bayan Energy, PT Metalindo Prosestama dan PT Brian Anjat Sentosa.
Untuk melakukan aksi korporasi ini, perseroan akan meminta persetujuan pemegang saham pada Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB), 23 Agustus 2017.
Hingga kuartal I 2017, perseroan mencatatkan pendapatan naik menjadi US$ 187,46 juta dari periode sama tahun sebelumnya US$ 93,92 juta. Perseroan mencatatkan laba yang diatribusikan ke pemilik entitas induk US$ 52,95 juta pada kuartal I 2017 dari periode sama tahun sebelumnya rugi US$ 802 ribu. Liabilitas perseroan tercatat US$ 597,17 juta pada 31 Maret 2017.
Saksikan Video Menarik di Bawah Ini: