Liputan6.com, Jakarta - Wall Street tertekan pada penutupan perdagangan Selasa (Rabu pagi waktu Jakarta). Pendorong pelemahan bursa saham di Amerika Serikat (AS) tersam-saham di sektor teknologi dan pelemahan saham Walt Disney Co.
Pelaku pasar tengah menilai pengaruh dari perombakan perpajakan AS yang diajukan oleh Partai Republik terhadap kinerja emiten.
Mengutip Reuters, Rabu (6/12/2017), Dow Jones Industrial Average (DJIA) kehilangan 0,45 persen dan berakhir pada 24.180,64 poin. Sementara S&P 500 berakhir turun 0,37 persen di angka 2.629,57. Sedangkan Nasdaq Composite turun 0,19 persen menjadi 6.762,21.
Advertisement
Baca Juga
Pelaku pasar terus mencermati rincian dari perombakan Undang-Undang Perpajakan yang tengah dirancang oleh Partai Republik. "Pemangkasan pajak bisa mendorong kinerja dari perusahaan. Apalagi jika pemangkasannya bisa mencapai 20 persen seperti yang direncanakan," jelas analis CFRA Research Lindsey Bell.
Dalam hitungan dia, pemangkasan pajak ini bisa mendorong pendapatan dari perusahaan-perusahaan yang terdaftar dalam indeks S&P 500 hingga 9 persen.
Kinerja Wall Street pada Selasa sangat berseberangan dengan sehari sebelumnya. Pada Senin, indeks Dow Jones mencetak rekor tertinggi, seiring lonjakan saham perbankan dan peritel.
Pendorong kenaikan indeks Dow antara lain saham bank. Bank of America (JPG), JPMorgan Chase (JPM.N), Wells Fargo & Co (WFC.N) dan Citigroup (CN) melonjak lebih dari 2 persen setelah Senat AS yang didominasi Partai Republik menyetujui kebijakan pajak pada Sabtu.
"Ini kemungkinan akan menghasilkan peningkatan dividen dan pembelian kembali saham, dan itu membuat penilaian lebih masuk akal dan bisa memperpanjang reli," kata Tim Ghriskey, Kepala Investasi Solaris Group di Bedford Hills, New York.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini: